30. Pembalasan 2

68.7K 4.1K 242
                                    

Sanksi sosial masih harus dijalani oleh Satria dan Putri, dimanapun mereka pergi mereka akan selalu mendapat pandangan yang tidak mengenakkan dan juga cacian. Yang tidak diketahui sampai berapa lama mereka harus melaluinya.

Hal ini juga diperparah dengan beredarnya video yang kembali membuat masyarakat semakin geram dengan mereka, karena ternyata kejadian pertengkaaran Satria, Kinanti dan Andhika beberapa minggu yang lalu juga direkam dan diunggah akun gosip. 

Bahkan setelah berminggu-minggu dan berganti menjadi bulan keadaan tak kunjung meredam justru semakin memanas, karena orang-orang terus membagikan ulang video yang beredar. 

Teror dari orang-orang yang tidak dikenal terus saja masuk menghubungi nomor telepon mereka, membuat mereka tertekan karena kini seolah-oleh seluruh mata sedang mengawasi mereka dan siap untuk menghukum merka. 

Apalagi beban mental yang ditanggung Satria juga bertambah saat hari ini dia akan menghadapi sidang putusan perceraiannya dengan Kinanti setelah beberapa sidang yang menguras fikiran dan materi. 

Kinanti bisa melihat perubahan fisik Satria yang memprihatinkan, mata yang menghitam, badan yang mengurus, rambut yang berantakan membuatnya terlihat sangat menyedihkan.

Sedangkan Satria harus menerima kenyataan jika Kinanti lebih baik dan lebih terlihat menawan saat berpisah darinya, kenangan awal-awal mereka menikah kembali terlintas dihatinya.

Satria mulai menyesali keputusannya seandainya ia tidak terjebak dengan kebahagiaan sesaat, pasti sekarang hidupnya akan tenang bersama Kinanti. 

Kini dia harus menelan pil pahit akibat perbuatannya karena selagi menunggu hakim yang akan membacakan keputusan mereka, Satria bisa melihat jika Kinanti tengah bersendau gurau dengan Andhika.

Satria juga melihat pakaian yang digunakan oleh Kinanti dan Andhika memiliki warna, dan paduan yang mirip. Seolah-olah Kinanti dan Andhika memanng merencanakan untuk memakai baju yang senada dan seirama.

Bahkan  Kinanti tengah tertawa seolah tanpa beban dan sesekali memukul Andhika yang melontarkan candaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan  Kinanti tengah tertawa seolah tanpa beban dan sesekali memukul Andhika yang melontarkan candaan. membuat Satria berfikir jika Sidang ini tidak berpengaruh pada Kinanti, dan hanya dirinya yang merasa tertekan. 

Bahkan kehadiran dirinya seolah tak mengusik Kinanti sama sekali, pandangan Kinanti seolah hanya tertuju kepada Andhika. 

Setelah keputusan di bacakan oleh hakim bahkan Kinanti langsung menghampiri Andhika dengan tersenyum lebar, dengan Andhika yang mengelus kepala Kinanti.

Seolah-olah mereka mengatakan jika mereka berhasil mengalahkan Satria, tapi bukankah itu memang fakta karena nyatanya kini kebahagiaan tengah dirasakan Kinanti sedangkan Satria tengah hidup dalam kesengsaraan dan penyesalan.  

Kinanti dan Andhika lebih dulu meninggalkan ruang persidangan, Satria fikir dia tidak akan behadapan dengan Kinanti dan Andhika lagi tetapi nyatanya Satria salah besar karena kini Andhika dan Kinanti berdiri menghadang jalannya. 

Blutiger (complete√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang