15. Dilema

45.1K 2.8K 29
                                    

Andhika sudah memutuskan dan memantabkan hati dengan mengurangi interaksi bersama kinanti sebisa mungkin, andhika sadar ia tidak bisa terus menerus untuk membiarkan perasaannya untuk berkembang dan semakin dalam. 

Andhika mulai mencoba untuk tidak terlalu memperhatikan kehadiran kinanti disekitarnya, seperti pagi ini andhika hanya menganggukan kepalanya tanpa menoleh kepada Kinanti saat melewati meja dan sapaan yang kiananti berikan. 

Mencoba fokus dengan file-file yang tertumpuk di mejanya meski hatinya beberapa kali memintanya untuk melirik kearah kinanti yang hanya dibatasi dengan dinding kaca. 

Berapa kali Andhika menghela nafasnnya karena sulit untuk mengendalikan gerakannya untuk tidak melihat pada Kinanti. Andhika mencoba bertindak sesuai dengan otaknya bukan hatinya.

Memang hati akan selalu menang dibandingkan dengan logika, buktinya kini andhika tengah menyandarkan tubuhnya ke kursi dan memandang kearah kinanti yang sibuk mengetik sesuatu pada komputernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memang hati akan selalu menang dibandingkan dengan logika, buktinya kini andhika tengah menyandarkan tubuhnya ke kursi dan memandang kearah kinanti yang sibuk mengetik sesuatu pada komputernya. entah sudah berapa lama andhika mentap wanita ini, sampai akhirnya kinanti balik menatap kearah bosnya dan tersenyum.

seperti pencuri yang tengah tertangkap tangan melakukan pencurian, kini jantung andhika berdetak 2 atau bahkan 10 kali lebih cepat dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

seperti pencuri yang tengah tertangkap tangan melakukan pencurian, kini jantung andhika berdetak 2 atau bahkan 10 kali lebih cepat dari biasanya. Mengatur nafas andhika segera mengalihkan pandangannya dan menatap kembali kearah file-file nya.

Sedangkan kini kinanti mengernyit bingung dengan kelakuan bosnya, hingga kinanti memilih menghampiri bosnya barang kali bosnya membutuhkan sesuatu. 

Mengetuk pintu  sebentar Kinanti mendengar perintah bosnya untuk memasuki ruangan andhika, kinanti bisa melihat bosnya tengah membaca file-file dengan serius. 

Kinanti hanya bisa melihat apa yang ada di luarnya, kinanti tidak tahu jika bosnya tengah mengumpat dalam hati merutuki jantungnya yang kembali berdebar hanya karena kinanti menghampirinya.

"Permisi pak, ada yang bisa saya bantu? saya tadi melihat bapak memandang kearah saya?"

"Kamu tidak perlu ikut untuk pertemuan siang nanti saya akan pergi sendiri"

Bahkan andhika tidak menatap kiananti, andhika berpura-pura sibuk dengan berkas-berkasnya baru setelah kinnati akan meninggalkan ruangannya andhika berani mengangkat kepalanya .

"Oh.. iya nan besok suruh bagian OB untuk memasang tirai."

Andhika memutuskan untuk menaruh tirai pada dinding kaca pemisah ruangannya dengan kinanti, andhika paham jika ia akan sulit untuk mengontrol pandangan matanya jika tidak dilakukan tindakan ini.

Andhika sebenarnya merasa ragu apakah usaha andhika akan berhasil, andhika bisa saja membuat penghalang antara dirinya dan kinanti.

Tapi  jika dirinya tidak bisa mengontrol hatinya semua usaha yang dilakukannya bukankah tetap menjadi sia-sia. bukankah jika hati sudah berkata, logika pun akan terkalahkan. 

Jam masih menunjukkan 10 pagi tapi andhika sudah memutuskan untuk keluar kantor, dengan membawa file yang belum dia selesaikan. Sebelum itu andhika menghampiri meja kiananti terlebih dahulu untuk pamit.

"Saya akan pergi, jika ada yang mencari saya katakan saya bisa ditemui esok hari. setelah jam kerja habis kamu pulanglah tidak usah menunggu saya, saya akan langsung pulang ke rumah."

Tanpa menunggu jawaban kinanti andhika sudah lebih dulu meninggalkan meja kinanti. Sikap Andhika membuat kinanti bertanya-tanya karena terasa tidak seperti biasanya , akan tetapi kinanti bisa apa kinanti hanya bisa berfikir jika bosnya sedang mengalami sedikit masalah yang mengakibatkan mood bosnya menjadi buruk. 

***

Keesokan harinya andhika berangkat pagi-pagi sekali, dia tersenyum puas melihat tirai sudah dipasang. Inilah yang disukai andhika dari kinanti, kinanti selalu sigap dan cepat dalam menangani permintaanya. 

Kinanti berbeda dengan mantan-mantan sekertarisnya yang lain, kinanti cerdas, sopan ceria dan tak pernah mencoba menyalahi atau melampaui batas antara sekertaris dengan bosnya bahkan sebelum kinanti menikah dulu. 

Andhika bisa melihat jika kinanti telah keluar dari lift dan berjalan menuju meja kerjanya. Maka cepat-cepat andhika menutup tirainya. Sebelum kinanti memasuki ruagannya untuk memberitahukan jadwal, andhika lebih dulu menelefon ke telepon kantor milik kinanti dan menanyakan jadwalnya melalui telepon. 

Setelah panggilan telepon berakhir kinanti melihat kerah ruang kerja milik bosnya, kini kinanti tidak bisa melihat lagi kondisi di dalam karena sudah ada tirai yang menghalangi pandangannya, kinanti mulai berfikir kesalahan apa yang telah ia buat. 

Kinanti mulai merasa ada yang janggal dengan sikap bosnya, kinanti merasa jika bosnya berusaha menghindarinya. Bukan apa-apa kinanti hanya takut ia telah melakukan kesalahan yang tidak ia sadari sehingga membuat bosnya antipati pada dirinya dan membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman. 

Kecurigaan kinanti bertambah menjadi kuat saat siang ini shalu mengajak andhika dan dirinya untuk makan siang bersama, andhika menolak permintaan putrinya dengan halus. Memilih untuk menyuruh kinanti mengajak makan shalu keluar dengan dalih dirinya harus pergi menemui klien. 

Kinanti merasa heran, karena biasanya bosnya akan selalu menuruti permintaan anaknya kali ini untuk pertama kali kinanti melihat bosnya menolaknya, yang lebih mengherankan lagi hari ini bosnya tidak memiliki janji temu dengan siapapun. 

Tentu saja kinanti tahu karena dia yang mengatur jadwal bosnya. kinanti akan mengerti jika andhika mengatakan memiliki janji temu karena urusan pribadi, ataukah bosnya sedang dalam masa pendekatan dengan seseorang dan malu untuk mengatakannya.

karena semenjak meninggalnya istrinya kinanti tidak pernah melihat bosnya kembali berhubungan dengan wanita manapun. Hanya sesekali kinanti melihat kunjungan dari wanita tetapi sepertinya selalu berakhir gagal.

Kinanti berharap bosnya akan segera menemukan pendamping baru yang bisa menyayangi dan merawat shalu. 

Seseorang yang tengah menjadi penghuni dan bahan perdebatan dalam otak kinanti, nyatanya berada di tempat yang sama dengan dirinya. 

Karena sepeninggal shalu dan kinanti andhika diam-diam mengikuti mereka dan memilih tempat duduk yang tersembunyi sehingga mereka tidak mengetahuinya.

Saat ini biarlah andhika memandangi dan menikmati ciptaan Tuhan yang sayangnya tidak ditakdirkan untuknya, biarkan andhika menjadi penguntit dan bayangan yang akan selalu berada di belakang kinanti prameswari sampai waktu yang bahkan andhika sendiri tidak ketahui. 

************

Hai hai guys.... 

gimmana kabar kalian hari ini? semoga kita selalu dalam lindunganNya

jaga kesehatan ya, kurang-kurangin aktivitas diluar rumah, lebih baik rebahan sambil baca-baca wattpad. Makasih ya yang udah baca ceritaku dan ninggalin komentar. Aku selalu baca kok komentar kalian tapi bingung giliran mau bales, mau bales gimana

Rencananya sih hari ini mau double atau tripel update tapi nanti kalo aku update langsung banyak takutnya sama kalian di skip.. 

yaudahlah ya selamat membaca, jangan lupa kasih komentar kalian 

Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now