18. Perpisahan

75.5K 3.6K 330
                                    

"Pak, Tunggu......" 

Andhika menghentikan langkahnya, berbalik menghadap Ke arah Kinanti menunggu apa yang akan dikatakan. 

"Kenapa kita tidak pergi jalan-jalan bertiga, sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih saya kepada bapak." 

Entah Kinanti sendiri juga tidak tahu mengapa ia bisa mengatakan hal seperti itu, yang pasti saat melihat Andhika melangkah pergi menjauh Kinanti seolah bisa merasakan kesedihan yang sedang dialami Andhika.

Kinanti juga berfikir mungkin ini adalah kesempatannya untuk membuat kenangan indah bersama Andhika sebagai ucapan terima kasih karena telah banyak membantunya, dan juga sebagai ucapan perpisahan untuk terakhir kalinya. 

Andhika terkejut dengan apa yang di katakan oleh Kinanti, akan tetapi Andhika juga merasa senang setidaknya ia bisa menyimpan kenangan dan potret impian keluarga yang ia bayangkan bersama kinanti bisa ia lakukan meski hanya sehari. 

"Bolehkah saya mengajukan permintaan kepada kamu?" Kinanti masih menunggu kelanjutan yang akan disampaikan oleh Andhika.

"Sehari saja berpura-puralah sebagai istri saya, mama shalu dan fokuskan pikiranmu dengan kami berdua, lalu setelahnya saya akan melepaskanmu dan tidak mengganggumu."

Mendengar permintaan Andhika, ada bagian terdalam di hati Kinanti sedikit tercubit dan ikut merasakan kepedihan yang dirasakan Andhika. Sehingga membuat Kinanti menganggukkan kepalanya untuk menjawab Andhika, melihat hal itu Andhika tersenyum sangat lebar.

Andhika mengajak Kinanti dan Shalu menuju kedalam mobil untuk segera menikmati hari ini, setelah sampai di mobil Kinanti mengingat dengan permintaan Andhika jika ia akan berfokus kepada Andhika dan Shalu. Sehingga Kinanti mengambil telephone nya untuk mengirim pesan pada satria sebelum nanti Ia akan mematikan telephonnya. 

Setelah mendapat izin dan juga balasan dari Satria jika nanti Satria juga akan pulang terlambat karena ada meeting Kinanti mematikan daya pada Smartphonenya. 

Kinanti tengah bernyanyi dengan shalu sembari menggoyang-goyangkan badan mereka. Sesekali mereka berdua tertawa saat Shalu dengan sengaja mengganti ataupun keliru dalam menyebut liriknya. 

Itu semua tak luput dari pandangan Andhika meski ia fokus pada kemudi sebisa mungkin Andhika melirik pada mereka berdua untuk merekam moment yang mungkin tidak bisa dia nikmati kembali. 

Andhika memutuskan untuk menghabiskan waktu di mall, karena shalu membutuhkan membeli perlatan dan baju-baju sehari-hari, selain itu Shalu bisa menikmati permainan di timezone. 

Tak terasa waktu sudah menjelang sore, banyak hal mereka habiskan mulai berbelanja, menemani Shalu bermain di time zone, kini mereka menunggu waktu untuk melihat Frozen 2 di bioskop. Andhika hanya ingin menghabiskan waktu nya aseperti keluarga lain yang berjalan-jalan sambil berbelanja bulanan. 

Sambil menunggu waktu untuk masuk kedalam bioskop, shalu mengeluarkan telephone milik papanya dan berusaha untuk melakukan selfie bertiga. Tapi karena tangannya terlalu kecil usahanya tidak berhasil, lalu Andhika meminta bantuan orang untuk mengambil foto mereka.

Pada awalnya Kinanti masih sedikit canggung, akan tetapi orang yang mengambil foto mereka bertiga menegurnya. "Mamanya bisa agak deketan gak?" mendengar itu dan teringat akan janjinya Kinanti mulai mendekatkan dirinya. 

Dan dari banyaknya foto yang diambil hanya satu foto yang terlihat paling bagus. Andhika berjanji akan memasang foto tersebut di dalam kamarnya, disana mereka layaknya keluarga kecil bahagia.

 Andhika berjanji akan memasang foto tersebut di dalam kamarnya, disana mereka layaknya keluarga kecil bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now