25. Pengumuman Perang

55.9K 3.7K 201
                                    

Seminggu sudah Kinanti berada di rumah orang tuanya, Kinanti sudah merasa ia sudah lebih baik dan menerima jika rumah tangganya memang tak bisa diselamatkan. Kinanti juga sudah menentukan dan menetapkan langkah-langkah yang akan dia ambil.

Selama seminggu pula Kinanti tidak membuka sosial media karena ia yakin kini videonya tengah beredar dengan luas, dan semakin memanas. Hari ini ia juga memiliki janji temu dengan Andhika. 

Kinanti sudah duduk di dalam cafe tempatnya membuat janji temu dengan Andhika, ia sedang menunggu kedatangan Andhika. Hingga telephone milik Kinanti berdering menandakan ada pesan masuk, lalu Kinanti melihatnya dan tertera nama Andhika disana. 

"Aku sudah di depan cafe, kemarilah masuk kedalam mobil. Akan aku jelaskan nanti sisanya." Singkat padat dan jelas itulah pesan yang dikirim Andhika kepada dirinya.

Kinanti memilih untuk segera menemui Andhika daripada harus bergelut dengan fikiran-fikiran penasarannya yang akan membuang-buang waktu. Setelah menemukan mobil milik Andhika Kinanti segera membuka pintu mobil dan memasukinya.

"Kenapa bapak tidak masuk saja ke dalam cafe? sekarang kita akan kemana?"

"Saya tidak bisa memasuki cafe karena akan banyak rumor yang mucul, kita tidak tahu disana ada seseorang yang akan mengambil kesempatan atau tidak." Dahi Kinanti mengernyit tidak mengerti dengan maksud dari Andhika. 

Sedang Andhika terus mengemudikan mobilnya menuju ke apartemennya, hanya itu tempat yang menurutnya aman. Karena keamanan disana sangat ketat sehingga tidak ada orang asing yang bisa keluar masuk dengan bebas. 

Kinanti dan Andhika sudah berada di tempat parkir basement apartemennya, sehingga Kinanti membuka pintu bermaksud keluar dari mobil. Namun tangannya ditahan oleh Andhika membuat Kinanti menoleh heran kearah Andhika.

Andhika diam saja dan menyerahkan masker kepada Kinanti lalu memasangkan topi di kepala Kinanti, Diikuti  dengan dirinya sendiri yang menggunakan Topi dan Masker. Andhika hanya berusaha bertindak hati-hati, dan tidak ingin membuat celah untuk lawan. 

"Masuklah dulu ke dalam apartemen, sandinya adalah gabungan ulang tahun Shalu dan milikmu."

Hati Kinanti menghangat mengetahui jika masih ada orang yang mengingatnya dan menginginkannya. Kinanti mengangguk karena ia tidak tahu harus menjawab apa dan pergi lebih dulu untuk memasuki apartemen Andhika.

Andhika sedang merutuki dan memukul kepalanya sendiri, merasa sangat bodoh. Bagaimana ia lupa mengganti sandi pintu apartemennya dan sekarang ia hanya bisa menahan kesal atas kebodohannya sendiri.

Andhika bukan malu untuk mengakuinya toh Kinanti juga tahu jika ia mencintainya, tapi masalahnya Andhika takut jika itu bisa membebani Kinanti karena Kinanti masih dalam tahap penyembuhan hatinya. 

Setelah Andhika merasa sudah cukup lama Kinanti mendahuluinya, Andhika menyusul Kinanti memasuki apartemennya. Di bukanya pintu Apartemennya Andhika melihat Kinanti tengah duduk balkon tempat mereka memakan sarapannya kemarin. 

Andhika menyusul Kinanti dan duduk di samping Kinanti, Andhika mulai menjelaskan alasannya untuk mengajak Kinanti ke Apartemennya dan alasan segala tindakannya hari ini. 

Karena saat ini keadaan tengah memanas, dimana Satria membuka suara dan mulai mengarang cerita di media sosial. Kini ada dua kubu di media sosial, ada kubu satria dan kubu Kinanti. 

Hal ini bisa terjadi Karena Satria menuliskan di media sosialnya yang sebelumnya ramai di serang netizen, Satria mencoba memutar balikkan fakta dengan menampilkan foto Andhika dan Kinanti saat mengahadiri sebuah acara di rekan bisnis Andhika.

Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now