31. Penyesalan mungkin

79.8K 4K 312
                                    

Satria belum menyerah dengan usahanya, dia tidak akan membiarkan usaha yang dia bangun dari nol hancur berantakan.

Jika usahanya bangkrut maka dia akan jatuh miskin, lalu bagaimana ia akan hidup. Karena kini orang tuanya juga tidak ingin mengakuinya.

Belum lagi kini ada anak dalam kandungan putri yang perlu ia biayai nantinya, ia tidak ingin anaknya mengalami kehidupan yang sulit.

Jadilah malam ini Satria akan mencoba peruntungannya untuk menjalin relasi atau mencari dukungan orang-orang untuk usahanya di pesta yang diadakan oleh salah satu pengusaha sama seperti dirinya.

Satria datang bersama Putri, Satria tahu banyak yang berbisik tentang dirinya tapi dia berusaha mengacuhkannya karena kini tujuannya datang kesini yang jadi prioritas.  

Satria mulai menghampiri orang-orang yang ada disana, bergabung dengan mereka mmbicarakan bisnis. Satria berusaha keras untuk mempromosikan usahanya berharap ada orang yang mau menjalin kerjasama dengannya.

Satria bisa melihat bahwa orang-orang yang dia ajak bicara seolah hanya menanggapinya untuk formalitas bukan karena tertarik berbicara dengannya. 

Tapi Satria tetap berusaha keras untuk menemukan orang yang bisa membantunya dengan usahanya, dengan mendatangi secara bergantian orang-orang yang ada disana. 

Pada mulanya orang-orang menanggapinya meski hanya sesekali, namun kini tiba-tiba perhatian orang-orang tertuju pada satu titik membuat Satria dan Putri juga ikut melihat kearah itu.

Ternyata yang menjadi pusat perhatian adalah Andhika dan Kinanti, Kinanti terlihat sangat cantik memakai gaun dan sangat serasi dengan Andhika.

Orang-orang mulai meninggalkan Satria dan menghampiri Andhika, seolah-olah kehadiran Andhika adalah lentera yang muncul ditengah malam. 

Sedangkan Satria dan Putri kini tersisih karena orang-orang yang Satria ajak berbicara, menolaknya dengan halus dan memilih menghampiri andhika. 

Satria bisa melihat Andhika dan Kinanti seolah menjadi bintang pada malam hari ini, karena orang-orang silih berganti menghampiri mereka. 

Satria berusaha menghindari untuk berada satu obrolan dengan Andhika, tapi kini ia mau tidak mau menghampiri Andhika karena orang yang mengadakan acara memanggilnya untuk bergabung dengan orang itu dan juga Andhika. 

Andhika sendiri hanya tersenyum melihat Satria berjalan menuju kearah dirinya, Andhika tahu jika Satria akan datang kesini, oleh sebab itu Andhika juga mengajak Kinanti untuk hadir di acara ini.

"Wah saya tidak menyangka jika kedua bintang yang akhir-akhir ini sangat banyak diberitakan berada di satu acara yang saya adakan." 

"Aku tahu, kau memang merencanakan hal ini ." Andhika menanggapinya dengan santai.

"Hahahahahahaha... Kau memang sangat cerdas tidak rugi jika kau berhasil membangung usahamu sendiri sesukses ini." 

Satria hanya diam mendengarkan Andhika dan Orang itu berbicara, menyadari kebodohannya sendiri. Bagaimana ia bisa dengan ceroboh tidak memikirkan jika Andhika pasti juga akan hadir di acara ini.

Sesekali Satria melirik kearah Kinanti, yang tengah melingkarkan tangannya di lengan Andhika. Sesekali Kinanti juga tersenyum ketika orang-orang memuji dirinya cantik atau terlihat serasi dengan Andhika.

Satria merasa kini hatinya sangat sakit, Satria baru menyadarinya jika cintanya kepada Kinanti masih ada.

Andhika mengamati dengan melirik dengan ekor matanya, jika sedari tadi Satria menatap kepada Kinanti, Andhika tersenyum melihatnya.

Blutiger (complete√)Where stories live. Discover now