🌻PROLOG🌻

244K 7.8K 294
                                    

Happy reading🌹


Dentuman musik memehuni ruangan remang-remang yang dengan di padukan lampu kelap-kelip, membuat semua orang yang berada didalamnya terus menari-nari dengan senangnya. Berlomba-lomba meleak-leokkan badannya mencari yang terbaik.

"Wow.. Ketua! Sini!" teriak seorang cowok yang duduk di sofa meja VIP di yang terlindung kaca tebal di sana. Disana, terdapat segerombolan para lelaki yang bisa dipastikan anak SMA semuanya.

Laki-laki yang di panggil ketua pun lantas menyunggingkan senyumnya kemudian menghampiri teman-temannya itu.

"Udah lama?" tanya laki-laki meninju bahu para teman-temannya itu sekilas sebagai bentuk salam.

"Sejam yang lalu, kita pikir lo gak dateng," sahut laki-laki berambut jabrik yang kini tengah merokok.

Laki-laki itu mengeluarkan smriknya kemudian memilih duduk, tanpa aba-aba ia langsung meminum vodka yang ada didepannya..

"Weiitss..santuy, lo kenapa?" tanya Panji. Si playboy ulung yang paling pandai merayu wanita.

"Masalah Alex?" timbrung Varel, sahabat dekatnya lelaki itu.

Arland, laki-laki itu menggeleng dan terus minum. "Minum sepuasnya, gue yang bayar," kata Arland membuat semua orang riuh seketika.

Panji, pastinya sudah terlebih dahulu beraksi dengan berteriak heboh. "Whooo..minum sepuasnya gengs!" seru Panji heboh.

"Heh Panci! Bagi rokok," celetuk Edo, laki-laki berambut pirang di samping Varel.

"Heh mata cina, nama gue Panji! Bukan Panci," protes Panji melempar sebungkus kotak rokok kepada Edo.

Edo, memang bermata sipit. Makanya teman-temanya memanggilnya kadang si mata sipit.

"Gila! Liat, si Alex ngajak balapan," beritahu Galang menunjukan isi chat dari seseorang yang bernama Alex, musuh bubuyutan mereka.

"Gue terima," jawab Arland sama sekali tanpa beban, padahal kini laki-laki itu kini tengah mabuk.

"Lo gila! Lo lagi mabuk," sergah Rio, si cowok blasteran Indo-Ausie.

"Land, mending gak usah," cegah Revan, teman sekomplotan mereka.

Namun, bukan Arland namanya jika tidak keras kepala. Lelaki itu sudah terlebih dahulu beranjak pergi.

"Sialan! Lo kan tau kalau Arland orangnya gak bisa di bantah, anying! Mana tuh anak mabuk lagi," cerocos Panji ikut menyusul Arland dan diikuti yang lainnya.

Tanpa perlu ditanya lagi mereka semua pun tahu kemana mereka akan pergi.

•••


BRUMM!!

BRUMM!!

"ARLAND!!"

"ALEX!!"

Suara bising kedua motor yang saling mengeluarkan suara paling nyaringnya membuat semua orang yang berada disana kian riuh dan memekik heboh.

Laki-laki yang menunggangi ninja merah itu menyunggingkan senyum sinisnya, menatap remeh lawannya saat ini.

Sedangkan Arland, walaupun laki-laki itu dalam keadaan mabuk ringan, ia tidak menghindakannya. Laki-laki memasang wajah datarnya dan terus menarik ulur gas motornya.

1

2

3

Setelah kain putih itu dijatuhkan, kedua motor ninja itu saling memicu kendaraannya diatas kecepatan paling tinggi.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang