🌻MBBIS🌻10

69.8K 3.9K 113
                                    

Happy reading🌹




Jika biasanya hari minggu gadis itu lebih memilih malas-malasan dikamarnya. Kini, saat pagi mulai menjemput gadis itu dengan semangatnya langsung bersiap-siap dan setelahnya melangkah menuju dapurnya.

"Tumben bangun cepet?" pertanyaan yang harusnya keluar dari mulut yang ibu kini malah ia anggap sebagai sindiran. Gadis itu mendengus pelan.

Alisha terkekeh melihat wajah kusut Alle. "Katanya mau bantuin, ayo sini." ajak Alisha yang sedang mengaduk adonan kue.

Alle langsung saja mendekat dan menatap banyak alat dan bahan-bahan membuat kue.

"Ini mau ditaruh di toko semua?" tanya Alle menatap kue-kue dan sang ibu bersamaan.

Ngomong-ngomong tentang toko kue. Alisha, ibundanya Alle memang memiliki sebuah toko kue kecil-kecilan. Toko itu sudah lama ada sejak Ayahnya dan Ibunya menikah, padahal waktu itu Alle menyarankn bahwa toko itu direnovasi supaya lebih besar, namun Alisha menolak karna itu adalah toko peninggalan sang Ayah.

"Kue ini nanti mau dianter ke Coffee shop tante Mawar. Kamu anterin ya." ujar Alisha memasukan cetakan adonan itu ke dalam oven.

"Siap bun! Sekalian Alle mau main bentar disana ya." kata Alle meminta izin. Gadis itu sangat suka berada di Cafe milik tantenya itu, karna Cafe itu memang khusus dibuat untuk anak-anak muda sepertinya.

"Yaudah, bantuin dulu." ujar Alisha menatap sang putri.

Alle pun mengangguk mantap. Sebenarnya ia tidak terlalu bisa membuat kue, karna menurutnya susah-susah gampang. Kalau disuruh memasak dan membuat kue, jelas ia memilih memasak dari pada harus membuat kue super banyak ini.

•••

Ting!

Suara bel Coffee shop ini berbunyi saat Alle membuka pintu dan melangkah masuk. Saat ia masuk, semua karyawan yang bekerja menampilkan senyumnya kepadanya.

"Kak Alle!" sambut riang Aisya, salah satu pegawai Cafe yang sangat dekat dengan Alle. Aisya juga masih sekolah sama seperti dirinya.

"Hai, lagi rame ya?" ujar Alle membalas pelukan hangat gadis itu.

"Iya Kak, rame banget. Yaudah ya aku mau anterin ini dulu." ujar Aisya tersenyum membawa nampan berisi kopi kemudian berlalu.

"Hai Kak All, lama banget gak kesini." sapa salah satu cowok yang berada dimeja kasir.

"Hai, iya nih baru ada waktu. Tante Mawar ada?" tanya Alle menanyakan tantenya itu.

"Ngapain cariin tante?" suara dari arah samping sudah terlebih dahulu mengintrupsi.

Alle menyegir kemudian menghampiri tante cantiknya itu. "Pagi tante ku, makin cantik aja deh." puji Alle tersenyum. Karna gadis itu tahu, bahwa sebentar lagi akan ada omelan panjang dari tantenya.

"Kamu tuh ya! Jarang banget ke sini, kalau ke sini juga pasti cuma anterin kue pesanan tante, kamu ga--"

"Stt.. Shutt.. Tante, ini diliatin orang loh." kata Alle mencerocos menyela kalimat yang nantinya akan sepanjang kereta api itu.

Tante Mawar mendelik sangar kepada keponakanya itu. "Hehee, ayok ke ruangan tante, kebetulan ada Erick didalem." kata Mawar merangkul Alle menuju ruangannya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang