🌻MBBIS🌻11

67.4K 4.1K 141
                                    

Happy reading🌹



Kini minggu telah berlalu dan berganti hari dengan senin. Hari yang paling dianggap paling menyebalkan dari semua hari yang lain.

Siapa diantara kalian yang tidak suka hari senin?  Jika kalian tanyakan pada gadis yang sudah berdiri tegap digerbang sekolah itu, tentu saja jawabannya tidak. Malah gadis itu menyukai hari senin.

"Dasi sama topi mana?" todong Alle saat Thalia dan Cindy yang hendak berlalu dengan angkuhnya.

Thalia memutar badannya dan menatap Alle angkuh. "Emang kenapa kalau kita gak make?" tanya Thalia remeh.

Oke. Alle memang sudah tidak heran lagi dengan gadis pembuat biar onar ini. Tapi bukan berarti ia takut kepada gadis itu.

"Tau peraturan kan?" tanya Alle sekaligus menyindir.

Thalia menggeram kesal dan berbalik menghadap Alle. "Eh ini masih pagi ya! Jangan ngajakin gue berantem!" sentak Thalia menghadap Alle.

Alle menyerit bingung. "Gue gak ngajakin berantem, gue cuma bilang tau peraturan kan?" ujar Alle dengan tenangnya.

Thalia semakin menggeram kesal. Apalagi melihat wajah santainya Alle. "Dasar sok kecantikan! Gak usah ngatur-ngatur gue!"

"Tau mentang-mentang jadi ketos!" timpal Cindy mengejek.

Brak!!

"Lo bilang apa tadi dempul?!" teriak Safira yang tiba-tiba datang dan melempar asal tasnya sehingga mengenai tubuh Cindy dan Thalia.

Para siswa dan siswi yang tengah lewat pun tidak berani singgah untuk sekedar melihat, karna ada si ketos disana. Jadilah mereka hanya berlalu dengan wajah penasaran.

"Lo ngatain gue?!" bentak Thalia tak terima dikatai dempul oleh Safira.

"Fi udah," cegah Alle menggeleng. Namun, gadis itu tidak mengindahkannya.

Gadis sebahu itu maju dan menatap Thalia sinis. "Emang lo dempul kan? Heh dempul, ini tuh sekolah bukan tempat bar yang bisa lo datengin aja dengan pupur dempul lo itu!" cerocos Safira menyindir.

Wajah Thalia memerah menahan amarahnya. "Cewek sarap! Coba ulangin lagi?!"

"Lampir dempull!"

Thalia semakin melotot karenanya. Baru saja ingin memulai aksi jambak-jambakan. Suara Alle lantas mengintrupsi keduanya.

"Stop! Lo sekarang masuk!" tegas Alle pada Thalia. Jia dibiarkan, bisa dipastikan kedua gadis itu akan terihat aksi jambak-jambakan bahkan cakar-cakaran sekaligus.

"Gak usah ngatur gue!" bentak Thalia menunjuk Alle kasar.

"Berani lo nunjuk temen gue!" sentak Safira mempelintir telunjuk Thalia kasar.

"Stop!! Atau gue seret ke ruang bk sekarang juga!" lerai Alle menyentak keduanya.

"Thal udah, percuma ngeladein ulat-ulat ini." ujar Cindy menatap remeh Alle dan Safira. Keduanya pun akhirnya berlalu dengan angkuhnya.

"Heh dempul! Lo bilang apa tadi?!" teriak Safira tidak terima.

Alle langsung menarik lengan sahabatnya itu untuk menepi, karna sedari tadi mereka berada ditengah-tengah gerbang.

"Ihh Alle! Kenapa sih li ngalangin gue buat acak-acak tuh muka si dempul!" omel Safira memberenggut sebal.

"Dan nambah point pelanggaran lo, gitu?" ujar Alle membuat Safira terdiam seketika.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now