🌻EPILOG🌻

89.5K 3.8K 716
                                    

Happy reading🌹


Sejak dinner beberapa hari lalu, Allea dan Arland sama sekali belum bertemu. Pasalnya, Arland bercerita bahwa Papanya sedang membutuhkan cowok itu untuk membantu perusahaan yang ada diluar.

Allea pun bisa memahaminya, dan mereka akan menghabiskan malam untuk sekedar video call atau telponan. 

Dan, di sinilah gadis itu terdiam. Di atas kasur tanpa apapun yang bisa di perbuat. Kadang jika sudah malam Arland pasti akan menelponnya, tapi sampai sekarang belum juga ada panggilan dari cowok itu.

Alisha juga tidak ada di rumah, membuat kebosanan Allea semakin bertambah berkali-kali lipat.

Sampai suara gaduh dari bawah mengalihkan semuanya.

"All! Alle!!"

Allea sontak terlonjak dan bangkit kala mendengar lengkingan suara Keyra. Ya, Allea yakin itu.

"All, All ayo pergi. Ayo buruan!!" desak Keyra saat menemukan Allea di atas tangga.

Allea menatap Keyra dengan wajah bingung. Pasalnya, wajah gadis itu sangat panik dan berkeringat diseluruh wajahnya.

"Kenapa, Key? Pergi kemana?" ujar Allea berusaha tenang. Menepis pikiran negatif yang tiba-tiba menyerangnya.

"Arland, dia huh.. Mau pergi," kata Keyra tersenggal-senggal.

Allea masih tidak mengerti akan Keyra katakan. "Pergi? Key ini sebenarnya kenapa?" kata Allea menatap Keyra. Tidak bisa di pungkiri, bahwa ada perasaan panik di dalamnya.

"Nanti gue jelasin. Sekarang ayo ikut gue," ujar Keyra langsung menarik Alle menuju keluar rumah.

Allea pun terseret-seret di tarik sedemikian, dan untung saja ia sempat mengunci pintu rumah.

"Key ini kenapa? Sumpah jangan bikin gue panik," ujar Allea memiringkan wajahnya menatap Keyra yang sangat fokus mengemudi.

Keyra pun lantas menoleh karna jalanan memang sepi. "Arland mau di kirim ke Jerman sama Papa Arnold, dan sekarang dia ada di bandara,"

"Apa?! Lo jangan bercanda, Key!" suara Allea refleks meninggi dengan tatapan tidak percayanya. 

"Gue serius, All! Gak mungkin gue rela batalin kencan gue sama Alex cuma demi lo," seru Keyra.

Allea kembali tercengang. Namun, fokusnya kini hanya kepada kekasihnya yang kini hendak pergi. Arland sama sekali tidak memberitahunya akan hal ini.

"Arland gak bilang apa-apa sama gue, tapi akhir-akhir ini dia emang jaga jarak buat ketemu sama gue," kata Allea berkaca-kaca.

Keyra lantas menatap Allea sendu. "Bisa jadi dia gak ingin lo kecewa sama kepergian dia,"

"Tapi kenapa? Kenapa dia mau pergi?" cecar Allea.

"Arland di jebak. Papa Arnold sengaja ngirim Arland kesana, bukan buat kerja. Melainkan buat ngejodohin Arland sama salah satu rekan bisnis Papanya,"

Mata Allea membulat. "Lo gak bercanda kan, Key?!"

"Sumpah All! Gue aja baru tau pas mau kerumah Arland," kata Keyra sama sekali tidak ada raut bercandanya.

"Papa Arnold pengen ngembangin perusahaannya, dan salah satu caranya Arland harus nikah sama salah satu rekan di sana,"

Allea tersandar lemas dengan mata yang penuh linangan air mata. Tidak! Ia tidak membiarkan itu. Ia tidak akan membiarkan keinginan mereka gagal kembali.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now