🌻MBBIS🌻47

55.5K 3.4K 95
                                    

Happy reading🌹



Setiap orang berbeda-beda dan tentunya mempunyai prinsip yang berbeda-beda juga. Jika ada orang yang menyakitimu maka akan kamu balas seperti itu?

Tentunya itu sama sekali bukan prinsip seorang Allea. Baginya, jika ia membalasnya seperti itu, maka ia tidak jauh beda dengan orang itu.

Setelah kepergian Keyra. Alle pun segera berbalik menuju kelas karna bel baru saja berbunyi. Namun, tak bisa dipungkiri, puzzel-puzzel yang dulu hancur berkeping kini mulai tersusun dikepalanya. Walaupun masih terasa acak, tapi Alle bisa menyimpulkan sesuatu.

Keempat orang itu ada kaitannya.

Saat hendak berbelok masuk ke kelas, mata Alle tak sengaja bertatapan dengan Arland yang tengah berlari, sepertinya laki-laki itu sedari tadi mencarinya.

"Alle!" teriak Arland mempercepat langkahnya. Namun, Alle langsung membuang muka dan masuk ke dalam kelas. Tapi sialnya, belum sempat Alle menuju bangkunya Arland lebih dulu mencekal tangannya. Dan kini mereka berdua kembali menjadi pusat semua orang dikelas.

"All kamu dari mana?" tanya Arland mencekal erat tangan Alle.

Alle berusaha memberontak. "Lepasin! Bel udah masuk, aku mau belajar." ujar Alle menajam.

"Gak, sebelum kamu bilang tadi kamu ke mana."  kata Arland menatap tatapan Alle.

Alle melirik ke samping, dan benar saja semua orang tengah menyaksikan perdebatan mereka saat ini.

Alle pun terpaksa menarik lengan Arland supaya keluar dari kelas.

"Masuk ke kelas kamu," ujar Alle datar.

"Gak, kamu kenapa sih All?" kata Arland tak mengerti akan gadisnya.

"Kita bicara sepulang sekolah," putus Alle kembali masuk ke dalam kelas, namun saat diambang pintu kelas gadis itu berbalik. "Kalau kamu nekat masuk, aku gak bakal mau lagi ngomong sama kamu." lanjut Alle datar kemudian berlalu.

Arland berdecak kesal, namun demikian laki-laki itu tetap berbalik dan menuju ke belakang sekolah bukan kelasnya.

•••

Setelah bel pulang berbunyi beberapa detik lalu, Arland langsung menerobos kerumunan dan menuju ke kelas Alle.

"Alle mana?" tanya Arland pada salah satu teman kelasnya Alle.

"Udah keluar dari tadi." jawab gadis itu rada takut-takut.

"Sial!" umpat Arland seketika. Apa umapatan itu untuk gadisnya? Tentu saja tidak.

Arland pun langsung berlari menuju gerbang. Berharap gadisnya itu masih ada disana, sebenarnya ia masih bingung dengan Alle. Apa salahnya? Padahal mereka tidak ada masalah apa-apa. Kenpa gadisnya kelihatan marah?

Sesampainya didepan gerbang mata Arland menajam saat melihat Alle bersama Liam berjalan bersama, dan sialnya kedua orang itu malah tertawa entah apa.

Dengan langkah cepat Arland langsung menghampiri keduanya. "Ikut aku!" kata Arland menarik lengan Alle menjauh dari sana.

"Kamu apaan sih? Aku belum selesai ngomong sama dia?" kata Alle sedikit marah.

"Kamu kenapa sih, All?" ujar Arland mencoba tidak terbawa emosi.

"Kamu tanya aku kenapa? Kamu yang kenapa Arland!" geram Alle tertahan. Merasa tidak cocok untuk tempat berdebat akhirnya Alle lebih dulu membuka pintu mobil Arland. "Ayo pulang. Aku gak mau mereka nontonin kita untuk kesekian kalinya." kata Alle datar.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now