🌻MBBIS🌻39

64.9K 3.6K 263
                                    

Happy reading🌹



Kini keduanya berada dalam dibilik toilet. Padahal ini toilet cewek, namun Arland keukeh ingin ikut masuk untuk menemaninya. Alle pun akhirnya mengizinkan dengan alasan nanti jika ada yang melihat mereka dan dikira mereka macam-macam cowok itu yang akan ia salahkan.

"Basah banget," ujar Alle menepuk-nepuk roknya yang sangat basah.

"Mau ganti aja? Gue beliin di kantin." tawar Arland ikut menatap rok Alle.

Gadis itu menggeleng. "Gak usah, nanti juga kering kok." kata Alle menegakan badannya kemudian mencuci tangannya.

Arland terus saja menatap gadisnya. Ia merasa bersalah karna tidak bisa menjaga gadis itu.

"All soal tadi gue bisa jelasin." ujar Arland kembali bicara.

Alle pun mengangguk. "Jelasin sekarang." pinta Alle. Sebenarnya ia tidak akan menuntut cowok itu untuk menjelaskannya, karna ia percaya kalau Arland tidak akan meninggalkannya.

"Gue sama Keyra emang dijodohin sejak kelas 1 SMA lebih tepatnya satu tahun yang lalu. Tapi gue udah nolak, tapi bokap maksa waktu itu. Jadi terpaksa gue terima." cerita Arland menatap Alle.

"Lo cinta sama dia?" tanya Alle ingin tahu.

Arland menggeleng tanda tidak. Sejak dulu ia tidak mencintai Keyra dan sampai sekarang.

"Yaudah, gue gak perlu khawatir. Toh lo juga gak cinta kan sama dia." kata Alle santai. Namun, dibalik itu ia ingin sekali bertanya tentang kelima foto yang ia liat dirumah Alex waktu lalu namun ia tidak berani. Ia yakin disalah satu gadis disana adalah Keyra, walaupun berbeda dengan sekarang tapi Alle yakin bahwa difoto itu adalah gadis itu.

Arland menatap Alle bingung."Lo gak cemburu?" tanya Arland memastikan.

Alle menggeleng polos."Gue percaya kalau lo gak mungkin nerima perjodohan itu." kata Alle dengan pedenya.

"Yakin banget," cibir Arland. Namun dalam hati ia pun membenarkan hal itu.

Alle lantas menatap cowok itu dengan senyuman manisnya. "Karna gue tau, lo udah cinta banget sama gue." kata Alle berkedip.

Sontak saja Arland tertawa kecil. "Cewek siapa sihh? Pede banget." kata Arland mengacak rambut Alle karna gemas akan gadis itu.

"Arland ih! Kebiasaan, rambut gue mulu yang diacak." ujar Alle melotot.

Laki-laki itu hanya terkekeh sambil memperbaiki tatanan rambut gadisnya. "Tanpa lo tebak gue udah cinta mati sama lo." bisik Arland ditelinga gadis itu.

"Katanya gak bisa gombal! Dasar cowok!" kata Alle memukul pundak cowok itu.

"Hahaha.."

•••

"Si tai senyum mulu, gitu ya kalau orang lagi jatuh cinta?" celetuk Panji menatap heran Arland dimatanya seperti orang bodoh.

Sepertinya, pelajaran sejarah sama sekali tidak menarik diketiga mata cowok itu. Arland yang melamun entah apa, Varel dan Panji hanya diam sesekali bergidik melihat cowok itu.

Sedangkan yang lain pura-pura mendengarkan dan ada juga yang tidur dengan buku yang berdiri diatas meja.

"Kaum sirik." toyor Varel pada cowok itu. Varel kemudian menoyor kepala Arland sehingga cowok itu tersentak.

"Masih waras kan lo?" tanya Varel seraya bergidik.

"Sialan lo, Rel." balas Arland menoyor kepala cowok itu.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang