🌻MBBIS🌻43

58.1K 3.4K 145
                                    

Happy reading🌹



"All, yakin gak mau ikut?" ujar Mika bertanya entah yang keberapa.

"Gak, Mik. Gue masih banyak tugas, ini aja belum selesai," ujar Allea memutar bola matanya malas.

"Entar si lampir itu cari kesempatan lagi deket-deket sama Arland." timbrung Safira yang menyandang tasnya.

Alle menghembuskan nafas kasar. Sebenarnya ia juga berpikir demikian, namun ia yakin bahwa Arland tidak akan macam-macam.

"Lagian nanti kalian ke sana juga kan, jadi gak ada kesempatan buat dia deketin Arland," ujar Allea nampak tenang ditempat.

Mika dan Safira saling pandang.

"Sumpah ya, All. Cewek kaya lo tuh langka, mana ada cewek yang gak cemburu saat cowoknya dideketin. Cuman lo," oceh Safira menggeleng heran.

"Karna gue percaya Sapi, kalau Arland gak mungkin macem-macem." jawab Allea

"Jangan kasih kepercayaan lebih, All. Takutnya.." Mika tidak jadi melanjutkan kalimatnya.

Allea tersenyum tipis. "Gue ngerti. Yaudah, kapan berangkatnya?" ujar Allea mendorong tubuh kedua sahabatnya.

"Ngusir nih?" kata Safira cemberut.

"Bukan, biar si Keyra gak mepet-mepet Arland. Makanya kalian cepet dateng ke rumah sakit." kata Allea tersenyum menatap keduanya.

Mika dan Safiran saling pandang. "Katanya tadi gak cemburu," ledek Mika tertawa.

"Ihh buruan gih! Kabarin nanti," ujar Allea kembali duduk dikursinya.

"Yaudah, kita duluan All," kata Safira.

Mika pun langsung teringat sesuatu. "All, habis tu langsung pulang. Jangan sendirian dikelas, takutnya ada apa-apa," kata Mika menatap Allea. Ia tidak akan lupa kejadian kemarin yang menimpa sahabatnya.

Safira pun langsung menimbrung. "Lo harus kabarin kita kalau udah pulang," kata Safira menegaskan.

"Sahabat possesif," cibir Allea seketika. Mika dan Safira pun langsung saja tertawa. Saat keduanya hendak melangkah pergi, Allea pun kembali bersuara.

"Jagain cowok gue ya," pinta Allea tersenyum sok imut.

"Dasar bucin!" serempak Mika dan Safira.

•••

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Allea langsung bergegas keluar menuju gerbang. Sebenarnya ia masih ada tugas lain, yaitu menemui Liam untuk mengurusi surat pengunduran diri menjadi ketua osis. Namun, sepertinya cowok itu sudah pulang.

Langkah Allea yang hendak menggapai gerbang pun langsung terhenti saat melihat siapa yang tengah berdiri di depan sana.

Allea langsung melongos. Jangan dikira ia bisa melupakan kejadian menjijikan itu.

Rangga yang melihat itu mendesis pelan kemudian menghampiri Allea. "All," kata Rangga tersenyum.

Allea melirik sekilas kemudian melanjutkan langkahnya.

"All please. Kasih gue kesempatan buat ngomong. Seenggaknya gue lega karna bisa jelasin sesuatu," pinta Rangga memelas.

Allea pun lantas memberhentikan langkahnya. "Pergi, gak ada yang bisa lo harepin lagi," jawab Allea datar.

Rangga tetap tersenyum. "Alle sahabat gue udah bener-bener berubah. Gue pikir nanti, kalau seenggaknya kita putus kita bisa temenan kaya dulu." ujar Rangga.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang