🌻MBBIS🌻51

49.2K 2.9K 444
                                    

Happy reading🌹



Siapa yang tak senang jika diajak malam Mingguan? Terlebih oleh pacar sendiri. Padahal malam mingguan itu bisa sama siapa saja, yang penting gak sendiri.

Alle tersenyum menatap dirinya didepan cermin. Hanya membutuhkan waktu 10 menit kurang ia pun sudah selesai menyiapkan diri. Karna ia tidak mau Arland menunggunya lama.

Baru saja ingin menelpon sang pacar, ingin tahu sudah sampai mana posisi cowok itu, tiba-tiba bel rumah berbunyi.

"Apa mungkin Arland? Kok cepet banget sampainya?" gumam Alle tidak jadi menghubungi cowok itu.

Setelah sampai dibawah, Alle pun segera membukakan pintu rumahnya lebar-lebar dengan senyum yang mengembang.

"KAK ALL!!"

Tubuh Alle hampir saja terjungkal ke belakang akibat tubrukan Miko yang begitu kencang.

"Miko pelan-pelan," itu suara Alex, laki-laki itu masih mengenakan pakaian tadi sore. Namun masih terlihat tampan.

"Ayo masuk dulu," ajak Alle tersenyum. Alle pun segera menggendong Miko karna bocah itu tidak mau melepaskan kakinya.

"Sorry All dateng malam-malam gini. Miko ngamuk pengen ketemu lo, terpaksa gue bawa kesini." ujat Alex memberitahu.

Alle pun mengangguk tersenyum. "Miko udah baikan?" tanya Alle lembut.

Bocah kecil itu mengangguk. "Miko mau sama Kak All, Kak All temenin Miko ke taman mau gak?" ujar Miko dengan wajah memelasnya.

"Miko. Katanya pengen ketemu sebentar aja, lagian Kak All kayanya mau pergi. Lain kali aja ya." bujuk Alex terhadap sang adik.

Kini Alle terdiam. Bagaimana caranya menolak? Sedangkan Miko sendiri yang memintanya dan mendatangi rumahnya? Tapi apa ia harus kembali membohongi Arland.

"Miko mau sekalang, Kak All." pinta Miko memelas.

Alle merunduk dan tersenyum. "Miko tunggu sini ya. Kak All mau siap-siap dulu." ujar Alle mengembangkan senyum bocah itu seketika.

"Benelan?!"

"Iya, apapun buat Miko." ujar Alle menciumi wajah Miko gemas, sehingga bocah itu terkikik geli.

"All kalau lo ada urusan gak usah. Lagian kayanya lo mau pergi sama Arland." kata Alex buka suara.

"Gak papa. Yaudah, Kak All tinggal dulu." Alle lantas menurunkan Miko dari pangkuannya dan mendudukan bocah itu dekat Alex.

Alle pun segera menaiki anak tangga guna mengambil tas beserta ponselnya. Selama ditangga, Alle terus memikirkan bagaimana caranya supaya Arland tidak kecewa lagi karna ia harus membatalkan acara mereka.

Tepat saat ia hendak mengambil ponselnya. Ponsel itu pun berdering.

❤ is calling..

"Halo All? Kamu udah nunggu lama ya? Sorry tadi ban aku bocor, jadi harus ditambal bentar." kata Arland lebih dulu membuka suara.

Alle mengigit bibir bawahnya ragu. Sungguh perasaannya tidak enak jika harus lagi dan lagi membohongi cowok itu.

"Land?" panggil Alle pelan. Sungguh, ia tidak berani.

"Ya, kenapa All?" ujar Arland.

Alle memejamkan matanya erat. "Gimana kalau malmingannya ditunda dulu," ujar Alle hati-hati.

Arland terdiam sebentar. "Kenapa?"

Alle sadar, suara Arland sedikit berubah. Mungkin laki-laki itu kecewa. "Gini.. Tante aku minta anter ke bandara, soalnya gak ada yang nemenin, aku gak enak nolaknya." kata Alle berbohong terlalu jauh.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang