🌻MBBIS🌻21

56.5K 3.5K 97
                                    

Happy reading🌹


Suasana sore ini cukup mencengkam. Padahal udara sore sangatlah sejuk, namun tidak bagi gadis yang tengah merasakan ada hawa panas yang menjalar diantarnya.

Tak lama kemudian motor yang ia tumpangi berhenti tepat dirumah bertingkat dua.

Tatapan laki-laki itu membuat Alle sedikit takut. Baru kali ini ia mendapatkan tatapan seperti itu. Rasanya sangat aneh.

"Rang, gue bisa jelasin." kata Alle menahan laki-laki itu saat hendak langsung melajukan motornya.

Rangga menoleh dan malah tersenyum. "Gue gak marah." ujar Rangga memaksakan senyumnya.

Tidak. Alle tidak percaya. "Ga, gue tau lo marah. Bukannya mau ingkar janji, tap--"

Tepukan hangat dipipi gadis itu membuat Alle nampak bersemu. "Udah lupain, malam ini jalan yuk. Gue jemput." ajak Rangga seketika.

Alle tanpa pikir panjang langsung mengangguk. "Boleh, jam berapa?" seketika Alle lupa akan masalah kecil tadi.

"Jam 7. Sekalian date pertama kita." kata Rangga membuat Alle tak mampu menahan senyumannya.

Alle pun mengangguk lagi. "Yaudah, hati-hati." hanya itu yang mampu Alle ucapkan untuk responnya.

Rangga sekali lagi menepuk pipi Alle pelan kemudian tersenyum. "Sampai ketemu nanti malam." kata Rangga kemudian melajukan motornya.

Alle pun langsung saja masuk ke dalam rumah dengan senyum yang mengembang.

•••

Kini bioskop menjadi salah satu tempat date pertama mereka. Padahal Alle tidak mempermasalahkan mau dimana saja, tetapi Rangga ingin mereka nonton terlebih dahulu barulah makan.

Karna ini kencan pertama mereka, Alle tidak ingin tampil biasa saja. Gadis itu sengaja mengenakan dress sebatas lutut dengan lengan setengah panjang. Itu pun baru kali pertama gadis itu memakainya.

Dan kini keduanya nampak terfokus pada layar besar didepan sana. Masalah flim Alle tidak terlalu minat, karna ia memang tidak meminati flim apapun saat ini.

Ting!

Disaat asik-asiknya menonton, ponsel Alle berbunyi menandakan adanya pesan masuk. Sebelum membuka pesan, ia melirik Rangga yang asik menonton setelahnya baru ia membuka ponselnya.

Cowok gila:

Babu, besok nasi goreng kaya biasa.

Mata Alle melotot kala melihat pesan itu. Sungguh, ingin sekali ia menelpon cowok itu dan memakinya.

Alle lagi melirik Rangga. Rasanya sedikit aneh saat membalas pesan cowok lain, dan anehnya Alle sama sekali tidak merasa bersalah.

Ogah! Lo pikir gue pembantu lo?!


Alle menekuk wajahnya. Baru saja ingin menonton kembali, ponselnya lantas berdering kembali.

Cowok gila:

Emang.

Ingin rasanya Alle membanting ponselnya sekarang juga.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang