🌻MBBIS🌻23

55.9K 3.3K 78
                                    

Happy reading🌹


"Alle!" teriak Arland membuka pintu kamar gadis itu kasar. Dengan berandalkan cahaya dari ponsel miliknya. Arland dapat melihat seorang gadis yang meringkuk diujung kasur dengan mencengkam rambutnya.

Petir terus menyambar bersaman dengan hujan deras beserta jeritan tertahan gadis itu. Dengan keadaan basah Arland pun mencoba mendekat. Namun, tak urung kala gadis itu kalap melempar apa saja yang ada didekatnya.

"Gak! Enggak! Pergiii!" teriak gadis itu meracau ketakutan.

Didalam gelap dengan cahay minim. Arland bisa melihat gadis itu meracau entah apa.

"All, ini gue."

PRANG!!

"PERGII! PERGII!" jerit gadis itu bercampur dengan isakan pedih.

"All." panggil Arland pelan, seraya mendekat.

"PERGII! BUNDAA!!" teriak Alle menjerit saat Arland mendekatinya. Dan saat itu juga lampu kembali menyala.

Arland bisa melihat wajah ketakutan gadis itu. Rambut panjangnya yang acak-acakan serta goresan dilengan, sepertinya gadis itu mencakar lengannya sendiri akibat ketakutan.

Arland pun langsung melempar asal ponselnya dan berjongkok dihadapan gadis yang tengah menyembunyikan wajahnya dilipatan kedua lutut.

"All, tenang." bisik Arland melembut.

"LEPAS! TOLONGG!!" Alle malah berteriak dan memukul Arland dengan brutalnya. Arland sama sekali tidak paham akan kondisi saat ini, sebisa mungkin ia mencoba menenangkan gadis dihadapannya.

"All, ini gue. All tenang." ujar Arland mendekap gadis itu, namun Alle terus saja memberontak keras. Berusaha melepaskan dekapan itu.

"Pergii!! Bundaa!!" teriak Alle melemah. Tubuhnya pun seketika lunglai dan akhirnya pingsan.

Arland dengan sigap membopong tubuh Alle ke atas kasur. Diselimutinya tubuh dengan keadaan kacau itu. Wajah polos damai kala tidur, membuat Arland tidak tega untuk meninggalkannya. Terlebih pintu utama telah ia dobrak, dan tidak menutup kemungkinan ada orang yang akan masuk nantinya.

Jadilah Arland memilih untuk berjaga disini selagi menunggu ibunya Alle datang. Laki-laki itu termenung seraya menatap wajah polos Alle.

Entah dari dorongan dari mana, tangan Arland terulur untuk mengelus surai lebat gadis itu. Sampai akhirnya terdengar dengkuran halus, barulah Arland beranjak menuju sofa.

•••

Pukul 24:32

Alisha langsung pulang setelah hujan deras nampak reda. Sungguh perasaannya tidak enak karna meninggalkan anaknya terlalu lama.

Saat sampai didepan rumah, mata Alisha terbelak kaget melihat pintu rumah yang ternyata tidak dikunci, dengan langkah besar wanita paruh baya itu langsung menuju kamar anaknya.

"Alle! Sayang!" teriak Alisha panik. Gurat khawatir terlihat jelas disana.

Ceklek!

"All--"

"Stt... Tante, Alle'nya tidur." sela seseorang halus dari arah samping ranjang.

Nafas Alisha tak beranturan melihat anaknya. Namun ia lebih terkejut saat melihat Arland yang ternyata ada dirumahnya dan didalam kamar Alle.

"Alle, dia kenapa? Alle baik-baik aja kan?" tanpa bisa dicegah air mata seorang ibu pun lolos. Arland yang tak tega lantas mengusap punggung wanita itu.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now