🌻MBBIS🌻29

58.8K 3.7K 151
                                    

Happy reading🌹



Disinilah Alle sekarang di apartemen mewah laki-laki itu. Alle pun juga tidak masalah kemana laki-laki itu membawanya, asalkan jangan pulang ke rumah karena pasti Alisha pasti akan panik saat melihat kondisinya yang kacau.

Rambutnya yang lepek karena hujan belum lagi piyama beserta jaketnya yang sudah basah kuyup.

Alle hanya bisa meratapi nasibnya yang begitu menyakitkan. Apakah ia menyesal mengenal cinta? Entahlah.

"All ganti baju lo dulu. Entar masuk angin." kata Arland yang tengah membuka lemarinya. Mungkin ingin mencari handuk untuk laki-laki dan dirinya membersihkan diri.

Alle pun langsung mendekati cowok yang juga basah kuyup karenanya. Arland merasa ada yang aneh pun lantas berbalik.

"All gan--"

Kalimat laki-laki itu seketika tertahan saat merasakan usapan hangat dari jemari dingin dan pucat gadis itu.

"Sorry udah nampar lo." ujar Alle langsung menurunkan tangannya dari wajah laki-laki itu.

Arland menaikkan alisnya sebelah. "Lo gak kesurupan kan?" tanya Arland memegang dahi gadis itu dan membolak-balikan tangannya.

Ngeselinnya balik!

"Buruan mandi! Gue juga mau mandi." ketus Alle langsung. Ia merasa bodoh akan bersifat demikian.

Arland lantas terkekeh. "Gue lebih suka kaya gini dibanding lo yang sok imut." kata Arland mengacak rambut basah Alle yang sudah lebih dulu acak-acakkan.

Wajah Alle seketika merah padam. Ia langsung menginjak kaki Arland karena saking kesalnya. "Awas! Gue mau mandi." ketus Alle merebut handuk cowok itu. Bodoamat tentang siapa pemilik apartemen ini, pokoknya ia ingin mandi dan meninggalkan cowok menyebalkan itu.

•••

Sepuluh menit berlalu Alle akhirnya selesai mandi. Namun sebelum itu gadis itu termenung sendiri di meja wastafel. Bagaimana bisa ia keluar tanpa mengenakan pakaian? Ia lupa bahwa pakaiannya basah bahkan dalamannya sekalian.

"Masa gue keluar pake handuk doang?" dumel Alle berbicara pada cermin besaa didepannya.

Setelah 5 menit berpikir, akhirnya gadis itu pun memutuskan keluar. Matanya masih terlihat sembab namun tidak sesembab tadi. Gadis itu sudah bertekad akan melupakan masalah itu. Lagian ia sudah tidak mencintai laki-laki bajingan itu. Entah sejak kapan, Alle merasa cintanya hambar.

Dilihatnya kamar kosong. Berarti Arland berada diluar. Bak maling yang ingin mencuri akhirnya Alle mengendap-endap seraya memegang lilitan handuknya. Dadanya berdegup kencang dengan mata yang terus mengarah pada pintu tertutup.

Alle pun berniat mengunci pintu dari dalam. Karena bisa bahaya kalau Arland tiba-tiba masuk ke sini nantinya.

Ceklek!

"Aaa!!" teriak Alle langsung melotot saat Arland dengan tanpa berdosanya membuka pintu.

"NGAPAIN LO? KELUAR!" teriak Alle tidak tahu lagi harus bagaimana? Lari ke kamar mandi? Bahkan cowok itu sudah melihatnya.

"Berisik All!" kata Arland nampak biasa saja. Namun, sebagai laki-laki normal ia juga merasa risih saat melihat gadis itu yang hanya mengenakan handuks sebatas dada.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang