🌻MBBIS🌻27

58.4K 3.4K 158
                                    

Happy reading🌹


Sepanjang jalan menuju ke sekolah. Gadis itu terus menerus menggerutu memaki dirinya sendiri karna telat bangun pagi tadi.

Sebenarnya sudah bangun. Namun entah kenapa ia tertidur kembali selama 10 menit dan hasilnya sekarang sudah pukul 6 lewat 50 menit.

"Bang Ham bisa cepeten lagi gak?" tanya Alle pada tukang ojek komplek yang mangkal disana. Bukan hal biasa lagi jika Alle sering naik ojek ke sekolah bahkan ke minimarket saja gadis itu pakai ojek jika malas jalan kaki.

"Aduh neng Alle mah, ini kan motornya udah butut. Gak bisa cepet-cepet." kata Bang Hamdi melirik Alle dikaca spion.

"Yaudah bang iya, gak papa." jawab Alle sekenanya. Karna saat ini fokusnya hanya dirinya.

Kurang lebih sepuluh menit akhirnya motor itu berhenti tepat pada gerbang yang sudah tertutup rapat. Alle pun segera bayar dan tukang ojek pun segera berlalu.

Bibir Alle melengkung ke bawah. Sungguh ia menyesal karna telah tidur lagi. Jadilah ia akhirnya terlambat.

Dan yang lebih sialnya adalah jam pertama adalah Quiz dari Ibu Rahayu.

"Pak! Pak tolong bukain!" teriak Alle memanggil Pak satpam itu. Namun dilihatnya pos satpam kosong.

"Pak! Bukain!" teriak Alle kembali seraya mengguncang-guncang pagar didepannya.

Alle gelisah sendiri jadinya. Gadis itu pun akhirnya berpijak pada undakan pagar guna melihat sekeliling.

Mampus!

Mata Alle langsung bertubrukan dengan Arland saat gadis itu tak sengaja menatap ke arah parkiran.

Dilihatnya cowok itu tersenyum sinis seraya terus mengisap rokok. Pasti cowok itu bolos.

"Land! Bukain!" kata Alle sedikit lebih keras. Berharap cowok itu mendengarnya dan langsung membukakan pintu gerbang agar ia bisa masuk kelas sekarang juga.

Namun sayangnya apa yang Alle harapkan hanyalah hayalan semata. Arland hanya menatap Alle diam dan terus menyesap rokoknya.

Alle mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya ia berpikir cowok itu mau menolongnya. Ibarat habis manis sepah dibuang. Begitu lah kira-kira, setelah kemarin cowok itu baik, sekarang jahat lagi.

Brak!

Alle melempar tasnya terlebih dahulu untuk masuk. Sisanya ia akan menyusul. Ya, Alle berniat memanjat gerbang tinggi ini. Bodoamat mau dibilang laki atau apalah, intinya ia bisa masuk ke dalam.

Arland yang melihat itu sontak membulatkan matanya. Ia tak menyangka gadis itu sampai nekat memanjat pagar tinggi itu.

"All turun!"

Alle tidak menghiraukan gadis itu terus memanjat.

"Paha lo keliatan bego!" ujar Arland refleks berteriak. Namun terlambat, Alle sudah terlebih dahulu sampai dan saat ini gadis itu berada diatas undakan pagar. Tinggal loncat dan selamat.

Bodoamat paha keliatan. Lagian gak ada orang juga, pikir Alle sempit.

"Minggir! Gue mau loncat." kata Alle bersiap mengayunkan kakinya menuju tanah.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now