🌻MBBIS🌻07

69.5K 4.1K 122
                                    

Happy reading🌹


Apa yang paling menyebalkan didunia ini selain terjebak berdua sama orang yang paling tidak kita sukai. Tidak! Mungkin kita benci.

Hukuman pertama telah diselesaikan dengan baik. Walaupun diiringi ocehan serta perdebatan tidak jelas.

Kini jam pulang sudah menjemput. Ini kali pertamanya gadis itu berharap bahwa jam pulang tidak akan berbunyi secepat ini. Karna dengan itu, ia harus membersihkan seluruh toilet yang baunya bisa saja bikin orang mau pingsan.

"Ambil pel!" suruh Alle ketus. Saat ini gadis itu tengah membersihkan setiap kaca yang ada dikamar mandi.

Arland mendelik ke arah Alle. "Lo nyuruh gue?!" kata Arland menajam.

Alle pun lantas berbalik dan berdecak kesal. "Terus? Gue nyuruh hantu?"

Arland mendengus. "Ambil sendiri, punya tangan sama kaki kan?" kata Arland memulai berdebat.

Alle memiringkan badannya sedikit."Lo gak liat gue lagi apa?"

Arland kembali mendengus. Ia sangat menyesal karna sudah memuli perdebatan dan akhirnya ia yang akan selalu kalah.

"Oke!" ketus Arland kemudian berjalan menuju keluar.

Alle mengulum senyum sekilas. Kapan lagi ia bisa membuat laki-laki itu menurut.

Tak lama kemudian Arland pun kembali dengan gagang pel ditangannya. Wajahnya sangat datar tampa ekspresi. "Ini ngepelnya gimana?" tanya Arland benar-benar tidak tau.

Alle lantas terganga kecil. "Ya di pel aja, ribet banget." kata Alle melanjutkan aksi bersih-bersihnya.

"Gue gak bisa! Ajarin!" ketus Arland melempar gagang pel itu ke lantai.

"Niat gak sih lo?" ujat Alle juga ketus.

"Gak! Makanya jangan nyuruh gue. Gue gak bisa!" kata Arland protes.

Alle menggeram. "Nih liat!" kata Alle mengambil sabun khusus pel dan menecerkannya dilantai. Gadis itu pun lantas memperagakan orang yang sedang mem-pel.

"Bisa kan?" kata Alle menghentikan aktivitasnya.

"Hmm." gumam Arland mengambil alih gagang pel itu dan mengepelnya dengan asal-asalan.


Alle yang melihat itu bergumam tidak jelas. "Bisa ngepel yang bener gak sih?"

"Berisik! Masih untung gue mau pel nih lantai." ujar Arland tersulut.

Tidak mau membuat ribut kembali gadis itu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Tak terasa sudah hampir sejam mereka berada diruangan cukup besar ini. Dan kini hari pun mulai gelap. Arland sudah menyelesaikan tugas pelnya yang tidak karuan dan sekarang laki-laki itu sedang ke gudang mengembalikan sapu dan pel yang mereka pinjam.

Sedangkan Alle lantas masuk ke salah satu bilik toilet kala mendengar suara percikan air didalam sana.

"Kok bisa bocor?" kata Alle setengah kaget kemudian berjongkok tepat dihadapan kram yang terus saja mengeluarkan air.

Gadis itu sudah bersusah payah menyumpalnya dengan kain bekas yang ia ambil dari ruang kamar mandi, namun airnya tetap saja keluar.

Mendengar derap kaki. Alle yakin itu pasti Arland. "Arland tolong, krannya bocor!" teriak Alle menjauhkan diri dari kran itu.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now