🌻MBBIS🌻17

58.6K 3.6K 57
                                    

Happy reading🌹


Suara gaduh terdengar pagi-pagi buta. Gadis berambut panjang itu nampak gabut sendiri dan berjalan cepat menuju kamar sang ibu. Ia sempat melirik jam yang ternyata masih pukul 6 pagi.

"Bunda! Bunda." panggil gadis itu seraya menggedor-gedor pintu kamar sang ibu.

"Bundaa.."

"Iya sayang." sahutan itu akhirnya terdengar.

Pintu kamar pun terbuka dan muncullah sang ibu dari baliknya. "Kenapa sih sayang, ini masih pagi loh." kata Alisha seraya berjalan keluar dari kamar.

"Bunda taruh kebaya Alle dimana?" itulah yang ingin gadis itu tanyakan sejak tadi.

"Bunda taruh atas lemari kan waktu itu," jawab Alisha menuntun anak gadisnya supaya masuk ke kamar Alle.

Alle lantas menepuk jidatnya. "Alle kira didalem lemari, makanya Alle panik waktu kebayanya gak ada didalem lemari." kata Alle merasa bersalah sudah membangunkan sang ibu pagi-pagi buat begini.

Alisha menggeleng kecil, mengingat anaknya itu memang sedikit pelupa. "Kamu udah mandi?"

Alle mengangguk, ia memang suka mandi pagi-pagi. Rasanya sangat segar dan membuat badan menjadi relaks kembali. Kecuali bila datang bulan, barulah Alle malas-malasan.

"Bisa gak pake kebayanya?" tanya Alisha mengambil baju kebaya dari atas lemari yang tidak terlalu tinggi itu.

Alle menggeleng polos. Jangankan memakainya, menyentuhnya saja ia tidak pernah.

"Yaudah sini bunda bantu." kata Alisha melebarkan kebaya berwarna hitam dengan manik-manik yang menghiasinya dan dengan rok batik untuk melengkapinya.

"Rambut kamu disanggul aja ya, cantik." ujar Alisha yang sedari tadi membantu Alle berpakaian.

"Enggak ah, bun. Aneh-aneh aja." kata Alle menolak.

"Aneh gimana sih? Kalo pake kebaya ya emang gitu, rambutnya. Masa mau dicepol asal." gerutu Alisha pada anaknya itu.

"Risih bun, berat." kata Alle mencari alasan.

Alisha menggeleng kesana-kemari. "Nah, coba jalan." kata Alisha seraya tersenyum saat melihat anaknya yang berbalut kebaya cantik itu.

"Kok gini bun, susah jalannya." protes Alle saat ia kesusahan melangkah, mengingat rok kebaya nya yang sedikit ketat.

Alisha hanya menggeleng kecil. "Emang gitu sayang, emang kamu mau jalan kek gimana?" ejek Alisha tertawa kecil.

Alle hanya mendengus mendengar sindiran dari sang ibu. Ia menatap dirinya dipantulan cermin. Cantik.

"Yaudah deh, Alle siap-siap dulu habis tu berangkat." ujar Alle ingin beranjak.

"Eh, dandan dulu. Masa kek gitu doang." cegah Alisha menuntun Alle supaya duduk dimeja rias yang sudah ada.

"Bunda, Alle gak mau!" tolak gadis itu mentah-mentah.

"Gak tebel kok," kata Alisha tersenyum.

Sedangkan Alle hanya bisa mendengus pasrah. Dan menyiapkan diri untuk ejekan kedua sahabatnya nanti.

•••

Kini Alle diantar oleh sang ibu. Ia terpaksa menolak ajakan Rangga untuk berangkat bersama cowok itu, bagaimana bisa ia berangkat naik motor, sedangkan dirinya sendiri memakai kebaya.

Kini pukul sudah menunjukan setengah tujuh lewat sedikit, itu pun karna sang ibu memaksanya untuk sedikit memakai bedak dan juga lipstik.

"Pulangnya mau bunda jemput?" tanya Alisha saat mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang