🌻MBBIS🌻26

57.5K 3.5K 164
                                    

Happy reading🌹



Pukul satu pagi ini hari hujan yang awalnya deras tak terkira kini mulai berubah menjadi gerimis kecil. Alle sedari tadi meringkuk dalam selimut tebal disofa panjang yang untungnya bisa menampung badannya.

Didepan sana, masih terlihat jelas seseorang terbaring asal dengan keadaan tak sadarnya. Sebenarnya Alle ingin pulang, namun ia tidak cukup mempunyai nyali untuk menyetir sendirian dimalam-malam begini.

Mencoba menutup matanya Alle berharap ia bisa tertidur walaupun sebentar saja. Ponselnya sengaja ia matikan agar dayanya tidak habis nanti.

"Hoek!! Uhukk!" mata Alle langsung terbuka lebar. Gadis itu menanggalkan selimutnya dan berlari menuju kasur besar itu.

Alle membantu Arland yang hendak bangkit dan bersandar dipinggiran kepala kasur. Mata Alle memincing saat memihat bekas muntahan segar. Tanpa bertanya Alle pun langsung berlari ke kamar mandi mengambil baskom kecil beserta handuk. Anggap saja ia balas budi karna cowok itu pernah menolongnya kemarin.

Sedangkan Arland masih setengah sadar saat ini. Perutnya bergejolak aneh ingin terus memuntahkan sesuatu.

"Land minum dulu." kata Alle meraih gelas susu yang sengaja Alle minta buatkan Bi Rani sebelum pembantu itu tidur.

Masih dengan mata terpejam Arland meminum susu itu dan menegaknya sampai habis.

"Jangan rebahan dulu, lepas baju lo. Kotor." ujar Alle menarik lengan cowok itu.

Alle menelan salivanya kasar saat tangannya hendak membuka kaos hitam laki-laki itu. Dengan sekali tarikan baju itu pun langsung terlepas dari pemiliknya.

Tak mau melihat tubuh seksi itu, Alle langsung menyelimuti tubuh Arland dan membungkusnya.

Mata Arland sontak terbuka dan bertubrukan dengan mata Alle. Tiba-tiba laki-laki itu tersenyum hangat, membuat Alle membeku seketika. Karna selama ini ia tidak pernah melihat cowok itu tersenyum.

"Kok gue liat lo lagi ya? Apa gue ngehalu?" kata Arland memegang pipi kanan Alle dan mengusapnya.

Cowok itu malah cengar-cengir tidak jelas membuat Alle menggeram. Nih cowok masih mabuk apa gimana sih? Aneh banget.

"Tidur!" ketus Alle menjauhkan tangan Arland dari pipinya. Arland hanya tersenyum seperti orang bodoh.

Deg!

"Loh kok nyaman." gumam Arland setelah berhasil membuat Alle jantungan seketika. Bagaimana tidak, saat Alle hendak bangkit Arland langsung menarik pinggangnya sehingga tubuhnya terbaring disamping cowok itu.

Arland mendekap tubuh Alle erat, bahkan cowok itu sudah menenggelamkan wajahnya dicerukan leher Alle.

Alle hanya bisa menahan nafasnya yang kian memburu. Ini baru kali pertamanya ia sedekat ini dengan cowok. Tubuhnya menegang dan pasrah saat sepasang lengan hangat itu mendekapnya.

Laki-laki itu terus meracau entah apa, membuat Alle mati-matian menahan desahannya akibat rasa geli yang tercipta dilehernya.

"Mama.." bisik Arland lirih. Tak lama kemudian cowok itu mendengkur halus, menandakan ia sudah tertidur.

Alle menoleh ke wajah Arland yang nampak damai jika tidur seperti ini. Lain halnya jika bangun, seperti macam kutub yang sangar dan dinginnya kelewatan.

Dengan perlahan Alle mencoba melepaskan lilitan kedua lengan Arland dipinggangnya dan berjalan menjauh dari kasur.

Akhirnya ia bisa bernafas lega. Entah kenapa nafasnya tersendat saat cowok itu memeluknya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang