06. Cerita Tentang 5+1

7K 1.4K 265
                                    

"Kami memutuskan untuk ngontrak karena punya masalah pribadi masing-masing dengan keluarga." kata San ketika mereka berteduh untuk pakai jas hujan.

Setengah otak Diana mendengarkan, tapi setengah lagi bingung mikirin dia kan nggak bawa jas hujan.

"Jae itu aslinya tajir banget tapi karena keluarganya ngebet dia nikah, dia kabur deh." kata San lagi, "Kita berlima udah sahabatan dari SMA."

Diana diam aja.

"Din, dengerin saya, kan?" tanya San.

Diana tersadar, "Iya, denger, Mas."

"Kamu bawa jas hujan nggak?" tanya nya lagi.

Diana mendongak menatap San terus menggeleng, "Nggak. Gimana dong, Mas?"

"Mepet saya aja, ya. Untung ini model kelelawar. Bisa muat berdua."

HEHHHH?

"Kenapa? Nggak nyaman ya?"

"Anu, bukan itu... Ehm..."

'IYA GAK NYAMAN. TAKUT KEDENGERAN DETAK JANTUNG Q.'

"Mau saya pesanin gocar?" tanya San.

'Sayang banget uangnya. Tinggal dikit doang ini buat nyampe...'

"Nggak usah, Mas."

"Naik, yuk." kata San.

"Mas, nanti lanjut cerita lagi ya." kata Diana yang bikin San berhenti rempong sama motornya.

San tersenyum, "Nanti ya. Kamu ada line atau WA nggak?"

Diana mengangguk, "Ada."

Kalau Bian anaknya terang-terangan buat pkdt, kalau San alus banget anaknya.

Mantap.





🎨🎨🎨







"Kalau dia galak begitu, mana ada cewek yang mau? Eh, tapi dia ganteng sih." gumam Diana setelah membaca pesan dari San.

Jadi, kenapa itu cowok berlima ngontrak? Karena mereka punya konflik masing-masing sama keluarga.

Sama sih kayak Diana. Istilahnya mereka semua tuh cemen banget karena lari dari masalah.

Dimulai dari Jae. Dia punya trauma berhubungan sama cewek karena dia pernah ditinggalin saat seneng-senengnya. Dibucinin tapi malah ditinggal hamil sama yang lain. Mau homo tapi dia nggak siap, jadi kata Bian -si coklat- Jae kayaknya udah jadi aseksual. Susah banget buat masuk ke dunianya. Tapi mereka lega karena terkadang Jae masih suka kegep nonton bokep yang straight.

Terus lanjut ke Bian. Kalau Jae dan keluarganya disuruh cepat nikah, Bian malah lebih free anaknya. Keluarganya kayak 'yaudah lo mau nikah kapan terserah lu'. Soalnya dia anak cowok sendiri. Keluarganya lebih rempong ngurusin 2 kakak perempuan Bian.

Kalau masih di rumah, Bian nggak bisa leluasa ngajak cewek-cewek main. Jadi lebih baik ikutan ngontrak.

Kalau Wisnu agak tertutup anaknya. Yang San dan lainnya tahu, Nunu atau Wisnu memilih ngontrak karena biar deket sama tempatnya kerja. Kedua orang tuanya udah nggak ada. Wisnu punya kakak perempuan yang udah punya anak tapi nggak bersuami. Cowoknya kurang ajar ninggalin kakaknya pas lagi hamil dan akhirnya Wisnu ngasih kuasa penuh rumah untuk Kakak dan ponakannya.

Kalau Dave malah udah izin sama Bunda dan Ayah untuk ngontrak dan mereka udah izinin.



Color PaletteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora