64. After That

3.8K 963 385
                                    

"Bang Jae!"

Anak-anak kontrakan langsung lari menghampiri Jae yang duduk lemas di ruang tunggu rumah sakit.

"Lo nggak apa-apa, kan?" tanya San khawatir.

Jae diam aja terus dia mendongak menatap San, "San, gue takut..." dengan kedua mata berkaca-kaca.

San langsung meluk sohibnya itu, "Nggak apa-apa. Semua bakalan baik-baik aja kok."

"Gue takut Diana kenapa-kenapa. Gue takut." kata Jae berulang kali dengan badan gemetar.

"Bang, ini beneran si Ajun tersangkanya? Sumpah? Wah!" kata Dave masih aja nggak nyangka. San menoleh ke Dave ngasih isyarat biar tenang dulu.

Dave langsung diam.

Wisnu yang sebenarnya hari itu mau pindahan mendadak membatalkan rencana dan ikut nyamperin ke rumah sakit. Sama seperti yang lain, cowok itu juga masih nggak percaya.

"Iya, Dave." jawab Bian akhirnya, "Dan dia udah nggak ada."

"Nggak ada gimana?" tanya Wisnu, "Kabur?"

Bian menggeleng dengan raut wajah murung.

Stella yang ngikut karena ditarik sama Dave langsung syok, "Ajun meninggal?"

Bian mengangguk.

Semua semakin kaget.

"Jae, duduk yang bener dulu yuk?" kata San lembut karena posisinya Jae lagi duduk di lantai.

Jae awalnya menolak tapi akhirnya nurut.

"Kasih minum, kasih minum." kata Bian. Wisnu langsung sigap memberikan minum ke Jae, "Ini, Bang. Minum dulu."

Jae menggeleng, "Nggak mau..." katanya lirih sambil ngelihat ruang operasi yang masih belum terbuka sejak tadi, "Gue nggak bisa tenang sama sekali."

"Minum dikit aja, Bang. Biar agak mendingan." kata Wisnu lembut. Jae akhirnya mau minum walaupun sedikit.

"Gue harus ngomong apa sama orang tuanya Diana, San?" kata Jae lagi sambil menutup wajahnya pakai kedua tangan.

"Nanti gue bantu ngomong ya. Ini bukan salah lo kok." kata San lagi sambil menepuk-nepuk punggung Jae.

Dave menoleh ke samping — menatap Stella yang ikutan menahan tangis.

Karena tadi panik, cewek itu cuma pakai kaos seadanya dan celana pendek serta sandal jepit.

Dave melepas hoodie nya, "Pakai nih. Dingin ya?"

"Dave, gue kasihan sama Kak Jae dan Diana." kata Stella.

Dave mengusap kepala cewek itu, "Semua bakalan baik-baik aja kok."

Stella menerima hoodie yang disodorkan Dave lalu memakainya walaupun kebesaran di badannya.

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya tim medis keluar dari ruang operasi. Jae langsung sigap berdiri.

"Dok, gimana keadaan Diana? Dia baik-baik aja, kan? Iya, kan?" kata Jae.

"Jae, tenang." kata San.

"Pasien mengalami cedera otak yang lumayan parah." kata Dokter yang membuat Jae makin terpukul, "Kemungkinan yang paling besar adalah pasien akan mengalami koma."

Jae udah nggak sanggup untuk berdiri. Beberapa saat kemudian, kondisi makin nggak kondusif ketika lelaki itu tidak sadarkan diri.









🎨🎨🎨











San benar-benar menepati janjinya untuk membantu Jae berbicara dengan orang tua Diana.

Color PaletteWhere stories live. Discover now