52. San & Ayu : The Wedding

4K 879 132
                                    

Akhirnya hari H pun tiba. Hari dimana Ayu dan San akan melangsungkan pernikahan.

H-1 San masih keliaran main di kontrakan temen-temennya sambil bawa banyak makanan.

"Aduh, aduh. Calon pengantin kenapa masih keliyaran sih?" goda Bian saat San datang ke kontrakan.

"Habis nyelesaiin beberapa dokumen di KUA sekalian mampir. Tuh, tak bawain jajan."

"Mantapp!" kata Bian.

Mencium bau-bau jajan gratis, penghuni yang lainnya pun bermunculan.

"Besok akad nikah bakalan pagi banget jam setengah tujuh di masjid dekat rumahnya Ayu." jelas San, "Kalau kalian datangnya pas resepsi juga nggak apa-apa sih."

"Ayu gimana, Mas? Sehat?" tanya Wisnu sambil nyomot jajan, "Bayinya?"

San mengangguk, "Sehat. Meskipun udah berasa bawelnya. Minta ini-itu."

"Turutin tuh. Orang yang nanem isi nya kan elu." kata Jae enteng banget.

San rasanya mau geplak Jae pakai bantal kursi tapi benar juga omongannya.

"Nanti acaranya di dekat rumah Ayu semua, kan?" tanya Bian.

"Iya. Akad sama resepsi disana." kata San, "Kalian kalau nggak datang pas akad, masih gue maafin."

"Kalau nggak datang akad dan resepsi?" goda Dave.

"Muntahin jajannya sekarang!" kata San ngambek.

Semua langsung keselek.







🎨🎨🎨







Seperti dugaan San, empat cowok itu nggak datang waktu akad karena pasti bangunnya kesiangan. Apalagi jarak kontrakan ke rumah Ayu tuh lumayan jauh dari kota. Butuh waktu kurang lebih satu jam.

San merasa bersalah karena nggak bisa kasih undangan ke ciwi-ciwi karena tamu yang datang dibatasi. San cuman bisa kasih 4 undangan untuk cowok-cowok karena itu pun dibagi dengan teman kantor serta teman-temannya Ayu.

Sudah menjadi keinginan keluarga kedua mempelai untuk mengadakan pesta kecil-kecilan. Maka dengan berat hati, harus dihormati.

Diana dan Dira melihat pemandangan empat orang cowok lagi rempong di depan pagar kos mereka.

"Kadang emang kelihatan keren tapi kadang juga pengen banget ngegoblokin mereka sampai mampus." kata Diana menggelengkan kepala lihat Jae salah pakai kaos kaki. Masa satunya warna abu-abu, satunya kuning.

Dira mengangguk setuju sambil menghembuskan nafas panjang lihat kelakuan Wisnu yang keluar kontrakan masih terlihat handuk menutupi rambutnya.

"Gendeng nih, Nunu. Masa udah tahu genting begini malah keramas!" kata Bian habis manasin mesin mobil.

"Udah gatel, lepek, nggak tahan." jawab Wisnu.

"Ketuker, Bang!" kata Dave, "Kaos kakiku."

Jae yang udah siap mengangkat celananya dan bener kaos kakinya beda warna, "Cok, salah sisan. Ganti!"

Ya begitulah pemandangan Dira dan Diana. Di teras ada cowok yang lagi rempong sama rambutnya (baca : lagi hair dryer an), dua cowok lagi masang kaos kaki ulang karena ketuker, dan satu cowok lagi sisiran sambil ngaca di spion.

Color PaletteWhere stories live. Discover now