43. Oh, mantan

4K 920 96
                                    

Note :

Yang belum baca chapter 42 #Hmmm, yuk dicek dulu. Wattpadku kemarin error 😭












"Yang ini menurut kamu gimana?" tanya Ayu menyodorkan buklet berisi koleksi gaun pengantin.

"Bagus." jawab San, "Yang ini juga bagus. Aku suka."

"Iya. Simple." Ayu setuju.

Keluarga Ayu awalnya juga kaget pas tahu Ayu hamil. Ayahnya sempet pingsan. Heboh pokoknya. Tapi ketika tahu San akan bertanggung jawab, nggak ada alasan keluarga Ayu untuk menolak niatnya San. Apalagi mereka juga sudah kenal San sejak lelaki itu selalu melindungi putri mereka dari SMA. Apalagi waktu Ayu kena abusive sama mantannya, San yang langsung pasang badan.

"Dia itu dokter disini ya?" tanya San ketika Ayu mengantarnya ke lobi rumah sakit karena cowok itu harus bekerja.

"Siapa?" Ayu balik bertanya lalu mengikuti arah pandang San, "Oh, Dokter Sarah namanya. Iya. Dia dokter disini."

San berhenti berjalan, "Kamu kenal?"

"Ya kenal lah. Kan, satu rumah sakit." kata Ayu, "Dia dokter spesialis anak disini. Jadi jarang sih interaksi."

San manggut-manggut.

"Dia dokter muda idaman disini." jelas Ayu, "Masih jomblo juga."

"Oh," kata San.

"Kok tiba-tiba tanya gitu?" kata Ayu dengan pandangan menyelidik.

"Nggak gitu." kata San panik, "Aku bingung aja kenapa dia pernah bawa fotonya Wisnu."

"Fotonya Wisnu? Wisnu temen satu geng kamu?" tanya Ayu.

San mengangguk, "Apa aku lupa ya?" terus mikir-mikir lagi.

"Kenapa?" tanya Ayu waktu San tidak meneruskan kalimatnya.

"Iya..." kata San membelakkan kedua mata, "Aku baru inget."

"Kenapa sih, San? Bikin aku penasaran aja." kaya Ayu gemas

"....mantannya Wisnu."






🎨🎨🎨





Jae dkk lagi berhenti sebentar di pom bensin. Bian sama Dave udah ngebet cari toilet karena kebelet dari tadi. Yaudah sekalian isi bensin.

Hari udah mulai gelap karena udah sore dan mendung juga.

"Siapa nih yang mau gantiin gue buat nyetir? Udah nggak kuat. Ngantuk banget." kata Jae.

"Gue sini." kata Bian.

"Nggak!" kata Wisnu tegas, "Lo bawa nyawa orang banyak ya bukan mau balapan."

"Dih, yaudah lo aja." kata Bian.

"Gue mau tapi kayaknya susah banget nyetir. Tempatnya nanjak." kata Wisnu.

"Dave?" kata Jae.

"Ngantuk juga." kata Dave memelas. Iya dia dari tadi juga nggak tidur karena nemenin Jae melek buat nyetir.

"Biar gue aja." kata Ajun menawarkan diri, "Tempatnya di daerah xxx, kan? Gue tahu jalan cepatnya."

Jae menatap Ajun dengan pandangan ragu-ragu, "Bisa?" tapi tetap melempar kuncinya ke cowok itu.

Ajun menangkapnya dengan tepat, "Tapi Diana harus duduk depan."

"Apaan sih?" Jae mau maju nantangin Ajun tapi dihadang sama Bian,  "Udahlah, Bang. Masalah duduk doang." Posisinya mereka semua lagi capek juga. Jadi males kalau harus ada scene babak belur.

Ajun masih diam, "Gimana?"

Hening.

"Woy! Cepetan! Gerimis!" teriak Stella yang udah di dalam mobil. Dira dan Diana juga udah di dalam.

"Suka-suka lo deh." Akhirnya Jae setuju.

Mereka lalu naik ke mobil.

"By, lo pindah ke depan dulu." kata Jae.

Diana yang masih merem-melek karena bangun tidur langsung nurut sama Jae buat pindah ke depan tanpa tanya. Karena masih ngantuk banget.

"Loh? Ajun nyetir?" Diana baru ngeh waktu Ajun mulai menjalankan mobil.

Ajun cuman senyum aja, "Masih ngantuk ya? Tidur lagi aja."

"Ini kenapa gue jadi di tengah?" kata Dira karena doi jadi pindah posisi di tengah-tengah Dave dan Stella.

Di belakang ada Jae, Wisnu, dan Bian.

















Kontrakan Pak Joko (5)

Jae : sebel banget anjingggg.

Bian : ini si Ajun naksir Diana apa gimana?

Wisnu : lo nggak kasih tahu bang kalau lo sama Diana udah jadian?

Jae : udah. tapi anaknya emang minta dianjing-anjingin.

Dave : tahan bang. mending lo tidur dulu. Udah makin kelihatan segaris doang mata lu.

Wisnu : buset ini masih lama nggak sih nyampe tempatnya? @Jae

Jae : bentar lagi nyampe kok.

San is typing.....
















"Bentar lagi nyampe. Kok lo malah mau tidur?" kata Bian.

"Ngantuk. Mau merem bentar." jawab Wisnu beneran merem.




















San : nu, gue ketemu mantan lo jaman kuliah @Wisnu

San : jadi dokter sekarang.

San : siapa namanya?

San : oiya. sarah.

Color PaletteWhere stories live. Discover now