32. Arjuna

4.3K 864 35
                                    

"Satu-satu ya makannya. Jangan berebut." kata Ajun sambil membagikan snack saat jam makan siang. Hari itu doi beli sekerdus snack buat anak-anak TK.

"Ada acara apa, Jun?" tanya Diana yang baru selesai cuci tangan.

Ajun tersenyum, "Lagi pengen nyenengin anak-anak aja."

Kemudian cowok itu jalan ke arah kardus dan kembali dengan satu snack dan diberikan ke Diana, "Nih, buat nyemil."

"Makasih ya." balas Diana girang dapat snack gratisan.

Ajun mengangguk.

Kalau berbicara tentang Arjuna, Diana akan bilang dia itu perfect. Selain ganteng, dia juga baik, pengertian, penyayang, dan yang bikin dia makin punya poin plus adalah dia jago banget dalam ngurus anak kecil.

Masih jadi pertanyaan besar di kepala Diana kenapa dia mau jadi guru TK. Dulu Ajun cuman bilang, "Aku nggak seberuntung anak-anak ini dulu."

"Kenapa?" tanya Diana saat itu.

"Dulu aku lahir dengan penyakit, Din. Susah buat hidup normal layaknya anak kecil pada umumnya."

Diana kaget dong pastinya, "Astaga..."

"Aku punya kelainan jantung saat kecil dan hampir mati kalau nggak ada orang berhati malaikat yang mau jadi donor jantung."

"Kamu anak tanggal?" tanya Diana.

Ajun menggeleng, "Punya 1 adik. Cowok."

"Ajun, maaf aku tanya ini, tapi orang tuamu tahu kamu jadi guru TK?"

"Mereka udah nggak ada, Din." kata Ajun.

Diana menutup mulutnya, "Maaf..."

"Mereka meninggal karena bunuh diri."

Lagi-lagi Diana syok banget.

"Keluargaku jadi utang kemana-mana karena buat nutupin biaya berobatku. Mereka sebenernya ngajak aku dan adikku..."

"Tunggu..." kaya Diana, "Ngajak?"

Ajun menatap Diana, "Iya. Mati bareng. Biar nggak dikejar-kejar sama rentenir lagi."

"Ya ampun,"

"Tapi aku sama adikku selamat karena entah kenapa walaupun udah sama-sama minum obat sampai overdosis. Kami nggak mati. Cuman kondisiku aja makin memburuk."

"2 hari kemudian, warga curiga sama keadaan di rumah kami. Polisi akhirnya datang dan kami selamat."

"Waktu itu ada orang baik yang akhirnya mau membiayai biaya rumah sakit dan dia juga yang membiayai operasiku."

"Kamu tahu siapa dia?" tanya Diana.

Ajun menggeleng, "Aku cuman tahu dia orang baik yang dikirim Tuhan buat aku."

"Jadi kalau kamu tanya kenapa aku bisa disini sekarang...." kalimat Ajun terputus, "Udah takdir deh kayaknya." lalu menatap Diana tepat di kedua matanya.







🎨🎨🎨







"Jadi, kamu cuman tinggal berdua disini?"

Sepulang ngajar, Diana minta mampir sebentar ke rumah Ajun. Kata Ajun, itu bukan rumahnya yang sebenernya, tapi rumah yang disiapin buat dia dari si penolong itu.

"Adikmu belum pulang?" tanya Diana sambil melihat-lihat rumah Ajun.

Rapi banget.

Color PaletteWhere stories live. Discover now