60. Help !

3.6K 885 255
                                    

🔥💥🔥🔥🔥💥💥💥🔥🔥










"Bukain..."

Tubuh Diana melemah ketika dia terus menangis dan mengetuk pintu yang terkunci dari luar.

"Jangan ngelawan. Daripada celaka."

Terdengar suara rintihan dari luar, "Sebentar lagi dia datang."

"Aku pergi dulu. Semoga hidup kamu beruntung."

Diana terus mengetuk pintu tapi nihil.

Tubuhnya semakin melemah. Setelah dia bangun tadi pagi, ada sepiring nasi dan lauk di samping tempat tidurnya. Tapi entah kenapa, tubuh Diana makin lemah dari hari ke hari karena dia menolak untuk makan.

Perempuan itu kembali gemetar. Kamar yang dia tempati sekarang tampak lebih menyeramkan karena terdapat banyak foto Diana yang berserakan disana.

Kamarnya gelap. Hanya ada lilin.

Diana merangkak untuk mengambil piring diatas meja.

Tiba-tiba pintu terbuka.

"Si brengsek tadi lupa ngasih kamu sendok ya?"

Diana terkejut.

Kedua matanya melebar. 

"Halo, Ruby. Boleh, kan aku manggil kamu kayak gitu?"









🎨🎨🎨










"Kok nggak mau makan?" suara Ajun melembut tapi terdengar menyeramkan di telinga Diana.

Diana terus menunduk. Nggak percaya orang yang ngelakuin ini adalah orang yang dia percaya selama ini.

"Kan, aku temanmu, Din. Jangan takut." Ajun menyentuh dagu Diana.

"Kam...mu ken-apa begini?" tanya Diana gemetar.

Ajun tersenyum, "Karena aku suka kamu."

Diana menatap Ajun nggak percaya.

"Aku suka kamu tapi kamu malah pacaran sama yang lain." kata Ajun, lirih.

"Kok kamu jahat banget sih, hah?" tatapan Ajun menjadi menyeramkan.

"Ak-aku..." kata Diana terbata.

"Aku ketemu kamu duluan, Din." kata Ajun, "Aku setiap hari lihat kamu di Cafe."

"Setiap kamu kerja part time, aku selalu ada disana. Demi lihat kamu." kata Ajun, "Tapi kamu nggak ingat kayaknya."

"YANG KAMU INGAT MALAH COWOK LAIN!"

Hening.

"Aku mau ngajak kenalan tapi aku malu." kata Ajun kembali tenang.

"Suatu hari aku udah mantap mau ngajak kenalan tapi ada empat cowok yang datang dan salah satunya pacar kamu oh bukan..." kata Ajun terputus, "Aku pacar kamu sekarang."

Diana semakin ketakutan.

"Akhirnya setelah mereka pergi, aku tinggalin nomerku di atas meja." kata Ajun, "Dan benar, kan? Kamu penasaran."

Color PaletteWhere stories live. Discover now