53. Conflict

4.5K 940 204
                                    

"Kamu buru-buru banget, Jun?" tanya Diana seusai mereka selesai ngajar.

"Ah, iya. Aku kayaknya besok mau libur dulu." kata Ajun sambil beresin mainan anak-anak yang berantakan.

"Lah? Kenapa?" tanya Diana agak nggak rela juga kalau Ajun harus absen. Masalahnya dia bakalan keteteran ngurusin anak-anak.

"Aku mau ke makam Ayah sama Ibuku. Lokasinya agak jauh dari kota." jawab Ajun.

"Sama Adit?" tanya Diana.

Ajun diam sebentar. Raut wajahnya sedikit berbeda. Kemudian ia menggeleng, "Adit nggak pulang semalaman."

"Kemana?" kata Diana kaget, "Kalian bertengkar lagi?"

"Bertengkar itu kayaknya hal wajib buat kami." jawab Ajun, "Palingan ada di rumah temennya."

Diana nggak tahu kenapa tiba-tiba dia berani bilang begini,

"Mau aku temenin?"








🎨🎨🎨







"Diana coba pikirin sekali lagi." kata Dira ketika Diana mengutarakan niatnya untuk nemenin Ajun nyekar ke makam ayah dan ibunya.

"Kenapa, Ra? Kan, cuman nemenin. Nggak lama kok." jawab Diana enteng.

"Lo udah bilang Kak Jae?" tanya Dira.

Diana berhenti sejenak, "Nggak perlu bilang deh. Cuman sebentar."

"Diana, lo percaya banget ya sama Ajun? Kalian kelihatannya deket banget." kata Dira.

"Temen deket aja." kata Diana, "Kasihan aja gue sama dia. Sama adiknya aja nggak akur."

Diana bersiap tidur tapi kemudian Dira bilang, "Justru karena dia nggak akur sama adiknya...apa lo nggak mikir dia sedikit aneh?"

Diana menatap Dira, "Stop bilang Ajun aneh. Dia tuh orang baik. Lo belum kenal deket aja sama dia."

Dira tahu Diana tersinggung. Tapi justru itu yang bikin perasaannya nggak enak.

"Lo mikirin perasaannya Kak Jae nggak sih kalau lo tetep pergi nemenin cowok lain? Mana berdua doang." kata Dira.

Diana mulai emosi, "Kok lo makin ikut campur sih?"

"Bukan ikut campur tapi gue kasihan aja sama Kak Jae punya cewek yang nggak bisa jaga perasaan cowoknya." Setelah bilang gitu, Dira keluar kamar dengan menutup pintu dengan keras.

Diana menghembuskan nafas kasar. Diana cuman mau nemenin Ajun yang udah dianggap temennya. Udah gitu aja.







🎨🎨🎨







Jae bangun pas matahari udah tinggi. Kemarin dia baru pulang dari acara nikahannya San dan Ayu. Jae ngecek hp. Senyumnya mengembang ketika lihat ada notif chat dari Diana.

Ruby❤
Udah nyampe kontrakan kan?
Habis bangun tidur jangan lupa minum air putih
Jangan lupa sarapan juga

Dave juga baru bangun. Mukanya kayak penuh tanda tanya waktu lihat Jae nyiumin layar hp nya, "Sinting."

Hp nya Jae getar lagi. Kedua matanya langsung terbuka penuh ketika membaca pesan yang barusan masuk.



Dirandra
Cewek lo mau pergi berdua sama si Ajun.

Jae
Apaan? Orang ngga ngomong apa apa sama gue

Dirandra
Iyala takut ga lo bolehin.
Udah janji soalnya sama Ajun
Katanya nemenin Ajun nyekar ke makam bokap nyokapnya

Jae
Kapan?

Dirandra
Hari ini
Gue kaget berangkatnya pagi banget
Gue bangun, Diana udah nggak ada
Kak, mending lo lacak keberadaan Diana
Perasaan gue nggak enak

"Sial!" kata Jae.








🎨🎨🎨







Ajun tersenyum lihat Diana datang.

"Maaf ya aku lama." kata Diana.

Ajun menggeleng, "Nggak kok. Aku juga baru sampai."

Iya mereka janji ketemuan di dekat TK.

"Udah siap?" tanya Ajun ketika mereka udah di dalam mobil.

Diana mengangguk.

Ajun beda banget hari ini. Lebih santai sih penampilannya. Biasanya formal kalau pas ngajar.

"Berangkat ya?" kata Ajun.

"Oke."

Diana menatap Ajun lagi. Entah kenapa tiba-tiba perasaannya aneh.

Diana menggeleng. Berusaha menenangkan pikirannya lagi, Niat gue cuman mau nemenin . Ajun orang baik. Gue nggak perlu khawatir.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















































"Dira, gue harus gimana? Lokasinya Diana nggak bisa dilacak, shit!"

Badan Jae lemas seketika.

Color PaletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang