39. Semakin Serius

4.2K 967 69
                                    

Hehehe. Double update, mau?















Hari jumat adalah hari dimana anak-anak TK tempat Ajun dan Diana mengajar untuk senam pagi dan kegiatan diluar kelas lainnya.

Ajun dan Diana pagi itu udah kompak pakai kaos putih dan celana training.

"Akhirnya bisa agak nyantai dikit." gumam Diana sambil menghela nafas panjang.

Anak-anak lagi senam dipimpin sama guru olahraga.

"Tugas makin berat kalau anak-anak diluar kelas. Mata kita harus jeli jangan sampai ada yang kenapa-kenapa." kata Ajun tiba-tiba berdiri di samping Diana.

"Kamu tuh. Nggak bisa apa bikin aku seneng dikit." kata Diana sambil meninju pelan lengan Ajun.

Ajun pura-pura kesakitan, "Sakit, Din."

"Hehehe, sorry." kata Diana.

"Maaf buat yang kemarin." kata Ajun tiba-tiba.

"Nggak apa-apa." balas Diana, "Adik kamu gitu mungkin karena belum kenal aku aja."

Ajun mengangguk pelan.

"Kamu juga." kata Diana, "Jangan main pukul kayak kemarin."

"Maaf. Aku ngerasa kalau dia udah kelewatan."

"Dimana-mana pakai cara kekerasan itu nggak baik, Jun. Jangan dikerasin adikmu. Mungkin aja dia begitu karena ada sesuatu."

"Iya, iya, Bu Diana." kata Ajun gemas.

"Pak Ajun, Bu Diana." kata Bu Har, kepala sekolah TK, yang entah dari kapan udah ikut baris di belakang anak-anak, "Jangan malah berdiri disitu. Ayo ikut senam!"

Ajun dan Diana berpandangan.











🎨🎨🎨









"Iya sini. Ibu bantu buka." kata Diana yang kembali sibuk untuk bantuin anak-anak buka jajan yang dibagikan di jam istirahat selesai kerja bakti.

"Cuci tangan dulu, ya." kata Ajun di seberang, "Jangan lupa makan pakai tangan kanan."

"Sibuk lagi, kan?" tanya Ajun menatap Diana.

Diana mengangguk, "Makin sibuk."

Ajun jalan mendekati Diana, "Nanti pacarmu jemput?"

"Harusnya iya. Udah janji tadi." jawab Diana.

Ajun cuman mengangguk.

"Nggak tahu juga sih. Katanya tadi dia juga sibuk ngurusin ini-itu buat liburan."

"Liburan?" tanya Ajun.

Diana mengangguk, "Eh, iya." kata Diana, "Aku belum cerita ya."

Ajun menggeleng.

"Jae ngajak liburan." kata Diana.

"Berdua?" tanya Ajun.

"Nggak lah." Diana ketawa, "Bareng temen-temen satu kontrakan dia juga."

"Oh, seru ya." kata Ajun, "Have fun!"

"Kamu mau ikut?"

Ajun kaget aja tiba-tiba Diana nawarin begitu.

"Kamu, kan temenku. Kayaknya nggak apa-apa kalau aku ajak kamu." kata Diana, "Jae aja ajak temen-temennya. Masa aku nggak boleh?"

"Boleh?" tanya Ajun.

Diana mengangguk, "Nanti aku bilang Jae. Harus boleh dong."

Senyum Ajun mengembang, "Makasih."











🎨🎨🎨











"Apaan? Nggak!"

"Ih, lo kok gitu sih?" kata Diana kesal,  "Lo aja ajak temen-temen lo. Masa gue nggak boleh?"

"Lo boleh ajak temen lo, By. Tapi nggak kalau dia orangnya." kata Jae.

"Dih, apaan sih lo!" kata Diana, "Turunin gue."

Jae menghela nafas kemudian memberhentikan mobilnya, "Jangan kayak anak kecil ngambeknya. Gue nggak suka."

"Gue juga nggak suka sama sikap lo. Lo kenapa sih? Sikap lo tuh nyebelin!"

"Lo sadar nggak sih? Tuh cowok suka sama lo." kata Jae.

"Siapa? Ajun? Jangan ngaco deh lo." kata Diana.

"By, gue juga cowok. Gue paham bahasa tubuh cowok kalau naksir sama cewek." kata Jae.

"Terus kenapa?" tanya Diana, "Lo takut gue kecantol sama Ajun?"

Jae diam.

"Lo nggak percaya sama gue? Nggak percaya sama hubungan kita?" kata Diana mulai kesal. Diana itu tipe orang yang nggak bakalan neko-neko. Jadi kalau dicurigain gini sama pasangannya, dia langsung emosi.

"Bukan gitu," kata Jae akhirnya menurunkan suaranya.

"Ya terus apa?"

Hening.

Jae menghela nafas panjang, "Oke, gue minta maaf karena terlalu khawatir."

Diana ikutan menghela nafas, "Maaf, gue juga udah emosi."

Hening part 2.

"Lo boleh ajak dia." kata Jae akhirnya.

Diana menatap Jae, "Lo bisa panggil gue Ruby, Ajun nggak. Lo udah menang banyak, Jae. Lo udah jadi pacar gue, Ajun cuman temen."

"Ya, kan gue cuman takut..." kata Jae melirih.

Diana ketawa tapi kemudian diem.

Diem karena dicium :)

Hp Jae getar tapi Jae nggak ngegubris.

Diana mendorong Jae pelan, "Hp lo."

"Ck, ganggu."

"Ada apa?" Diana menyadari ada perubahan ekspresi di wajah Jae.

"Lo ada waktu malam minggu ini?" tanya Jae.

"Kenapa?"

"Keluarga gue mau ketemu lo." kata Jae, "Especially, Papa."

Color PaletteWhere stories live. Discover now