Color Palette

[ special chapter ] Eid Mubarak 🕌

Note

Mari kita lupakan sejenak semua konflik yang terjadi dan kembali ke awal 🙏

Karena ini part yang dibuat dadakan, mohon maaf bila typo bertebaran.

Selamat lebaran untuk teman-teman yang merayakan.

Minal Aidzin Wal Faidzin 🕌

Jae nggak sholat tapi dia gupuh. Iya, gupuh buat bangunin anak-anak. Panik karena takut ini anak-anak kontrakan nggak dapat tempat buat sholat Ied.

Jae punya pikiran kalau masjid pasti ramai karena orang-orang kan nggak mudik.

"Bian, bangun!" katanya menggoncangkan bokong temannya itu karena Bian tidurnya tengkurap.

"Anjir lah! Udah mau setengah enam nih! Sholat, woy!  Sholat!" teriak Jae.

"Wisnu udah selesai mandi." kata Jae, "Siapa yang udah siap mandi, cepetan mandi!"

San masih dengan kemampuan mengumpulkan nyawanya langsung jalan ke kamar mandi.

"Loh, Mas?" Eh, barengan sama Dave yang juga mau masuk kamar mandi.

"Hah?" kata San malah bengong.

"Mandi bareng ae wes." kata Bian yang akhirnya bangun terus duduk di meja makan.

"Kenapa malah diem di depan kamar mandi?!" teriak Jae gemas dari kamar, "Cepetan mandi!"

San langsung menarik tangan Dave buat masuk ke kamar mandi.

🕌

"Bawa koran buat alas sujud nih." kata Jae membagikan koran bekas ke teman-temannya, "Jangan sembarangan naruh sandal."

"Iya, bunda." jawab Dave karena Jae udah mirip bundanya kalau lagi ngomel.

"Udah bawa sajadah belum?" tanya Jae.

Semua langsung menunjukkan sajadah masing-masing.

"Good."

"Uang buat kotak amal?"

"Aku ngikut Mas San tadi bawa seratus ribu." jawab Bian.

"Astagfirullah, Bang Bian..." kata Dave, "Aku juga ngikut Mas San."

"Yeuu sama aja lo." kata Wisnu sambil masukin uang ke dalam kantong baju.

"Habis selesai sholat langsung pulang. Awas kalau kecantol kesana-kemari." kata Jae memperingatkan, "Hari ini kita punya jadwal bersihin kontrakan."

"Ampun deh. Bang Jae kesambet apaan dah?" kata Wisnu geleng-geleng kepala.

Terus mereka jalan beriringan, "Pergi dulu ya, Bang. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam." jawab Jae.

🕌