14. San

5.5K 1.1K 70
                                    

San menghembuskan nafas panjang ketika tangannya hendak membuka knop pintu kamar rumah sakit.

"Jangan lupa diminum obatnya ya, Bu."

Seorang perempuan paruh baya mengangguk sambil tersenyum.

"Oh hai, San."

San cuman mengangguk.

"Udah lama nggak kesini." kata perempuan mungil itu sambil membereskan beberapa peralatan medis yang ia bawa, "Udah diperiksa dokter tadi. Tensinya udah normal. Kayaknya besok udah boleh pulang."

"Iya. Makasih ya." kata San sambil menaruh tasnya lalu duduk disamping ibunya, "Ibu, udah enakan?"

Ngomongnya pakai bahasa isyarat. Iya, ibu nya San itu istimewa.

'Iya, udah enakan.'

San menoleh ke belakang, tepat saat perawat — namanya Ayu — itu menutup pintu kamar perawatan.

"Udah makan? Ini San bawain nasi goreng." kata San, "Mau makan sekarang?"

Ibunya San mengangguk antusias.










💙💙💙








"Ayu," San agak berlari ketika berhasil menemukan sosok yang dicarinya.

"Eh? Kenapa, San? Ibumu perlu sesuatu?" tanyanya.

San menggeleng.

"Makasih ya udah jagain ibu." katanya.

Ayu tertawa ramah, "Iya. Kan, udah tugas aku."

San mengelus tengkuknya, "Hehe."

"San, kamu udah tahu kalau anak-anak mau ngadain reuni SMA?" kata Ayu sambil jalan.

San menggeleng, "Emang iya?"

"Kamu belum gabung grup ya? Mau aku tambahin ke grup?" tawar Ayu.

"Nggak. Nggak usah."

"Kenapa?"

"Nggak papa. Nanti hp ku kebanyakan grup. Aku jadi bingung. Hp udah jelek soalnya nanti takutnya error kalau kebanyakan notif."

"Eh?"

"Kamu kalau datang, aku titip salam aja." kata San.

"Kamu kenapa sih?" tanya Ayu.

"Hah? Ya nggak apa-apa." jawab San.

"Kamu selalu menghindar gitu."

'Kalian semua udah sukses dapat kerja, pakai seragam. Gue masih pontang-panting.' batin San.

"Yu, aku mau ke cafe dulu. Dah, nanti lagi ya."

Ayu menghela nafas panjang saat menatap kepergian San.

Iya. Begitulah kisah cinta bertepuk sebelah tangan Ayu ke San zaman SMA. Ayu nggak pernah bisa membaca isi hati dan pikiran San. Dan San yang tidak pernah peka dengan perasaan Ayu. Jadi, dia menyerah.

Tapi kemudian mereka dipertemukan kembali disini.

Tekad Ayu mulai kuat lagi.











Ayu Adelina Face claim : IU (soloist)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayu Adelina
Face claim : IU (soloist)

Color PaletteWhere stories live. Discover now