63. Ending For Arjuna

3.7K 917 164
                                    

"Kamu senang nggak disini sama aku?" kata Ajun yang berbaring di samping Diana. 

Diana nggak menjawab. 

"Diana....oh atau Ruby?" kata Ajun semakin menggenggam erat tangan Diana.

"Terserah lo, Jun." kata Diana lemah, "Gue udah nggak peduli."

"Ruby, ya?" kata Ajun, "Kan, aku sekarang pacar kamu."

Diana memejamkan kedua matanya, "Gue mau tidur."

Ajun mengubah posisinya menjadi tidur menghadap Diana, "Kamu capek? Tidur aja nggak apa-apa. Aku bakalan jagain kamu disini." tangannya tergerak untuk mengelus wajah Diana tapi cewek itu menghindar.

"Nggak apa-apa." kata Ajun, "Nggak akan mengubah apapun."

Ajun merangkul Diana. Cowok itu juga mulai memejamkan mata.






🌚🌚🌚






Diana membuka matanya. Dia yakin ini sudah pagi. Dia tidak bisa memastikan karena Ajun tidak pernah membuka jendela kamar sehingga Diana selalu merasakan kegelapan dan udara yang mulai terasa tidak sehat.

Ajun sudah tidak ada disampingnya. Kemarin malam, dia hanya tidur disamping Diana. Hampir sepanjang malam Diana terjaga alias pura-pura tidur untuk memastikan cowok gila itu nggak macem-macem. Ajun keluar kamar setelah mengira Diana udah tidur beneran.

Aditya tidak berada dalam satu kamar lagi dengan Diana. Ajun membawanya keluar setelah berjanji pada cewek itu untuk mengobati luka adiknya.

"Mati aja gue disini." kata Diana sambil melihat satu kakinya yang dirantai sama Ajun, "Udah nggak ada harapan buat hidup."

Perasaan Diana campur aduk. Merasa sangat bersalah pada Jae. Ini semua nggak akan terjadi kalau dia nurut sama pacarnya itu dari awal.

"Gue nggak sanggup kalau harus ketemu sama Jae nanti." kata Diana mengusap wajahnya, "Dia pasti benci banget sama gue. Bodoh banget, Din! Lo emang goblok!"

"Emang udah paling bener gue mati aja disini." kata Diana sambil menatap sekelilingnya.

Pintu terbuka. Menampilkan Ajun berdiri disana.

"Kamu harus pakai ini." katanya  tergesa sambil memasangkan jaket tebal yang awalnya ia pakai, "Diluar hujan. Dingin."

"Jun, gue nggak bisa kayak gini..." kata Diana lemah.

Ajun memegang kedua pipi Diana, "Jangan bilang gitu. Jangan."

"Lo bunuh gue aja, Jun. Nggak apa-apa." kata Diana pasrah.

Ajun memasangkan topi ke kepala Diana, "Ssst."

"RUBY!"

Kedua mata Diana membulat ketika mendengar suara teriakan dari luar.

Ajun membekap mulut Diana, "Diam. Sst!" katanya, lirih.

Diana menatap Ajun dengan mata berkaca-kaca. Masih ada rasa tidak percaya di benak Diana.

Arjuna. Cowok yang menyapanya dengan ramah di hari pertama Diana kerja, yang mengajari Diana banyak hal tentang kesabaran dan juga cowok yang sempurna di matanya kini sangat bertolak belakang dengan apa yang dilihat Diana saat ini.

Color PaletteWhere stories live. Discover now