08. Ayo Nikah!

6.9K 1.3K 211
                                    

"Gimana?" tanya Bian waktu dia mainin bass nya. Mantep cuy fingeringnya.

"Bi, bentar. Barengan gue." San juga ikutan metik senar gitar akustiknya.

"Oooh, mantep sekali abang-abangku ini." kata Dave sambil tepuk tangan.

Wisnu cuman diam sambil mainin hp nya.

"Andai bisa mainin drum disini." kata Dave sambil memeluk bantal bentuk bunga matahari warna kuning.

"Bisa sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa sih. Asal jangan ngerengek kalau digebukin warga." kata Bian.

"Bang, lo masih marah?" kata Dave menotice Jae yang masih diem aja sambil menatap ke rumah depan, "Mas Wisnu juga?" terus menatap ke Wisnu.

"Ya nggak salah Nunu juga kalau dia ngamuk. Emang tadi rumah kita mirip kayak tempat sampah banget. Mambu (bau) sumpah asli." kata San merasa bersalah sedikit karena tadi waktu kejadian nggak ada di TKP.

Bian melirik Wisnu yang tampak nggak ngurus, "Nu, udah."

"Jangan diem-dieman ah. Suasana rumah jadi nggak enak."

Sebenarnya kronologinya gini.

Wisnu ngamuk karena rumah kotor sedangkan dia nggak bisa kalau rumah kelihatan kotor, badan dia sensitif - gampang gatalan - jadi dia marah sama penghuni rumah ➡️ Jae yang masih dalam keadaan tidur kaget dengar omelan Wisnu, dia pun marah juga ➡️ Bian dan Dave menjadi korban karena tidak punya kuasa lebih ➡️ San pergi cari sarapan.

Hening.

Tiba-tiba Jae bangkit dari duduknya dan berjalan ke luar.

"Eh, Bang, mau kemana?"

Jae nggak jawab terus jalan ke teras lalu buka pagar.

Kedua matanya yang udah sipit itu makin menyipit ketika melihat seorang perempuan yang familiar banget lagi jalan dengan wajah menunduk.

Itu jelas Diana yang suasana hatinya lagi nggak berantakan.

Jae sebisanya nggak notice tapi mukanya Diana nggak enak banget. Ditambah Diana bikin suara kayak nangis tapi ditahan-tahan.

"Oke, oke!" kata Jae akhirnya nggak tahan, "What's going on?"

Diana jongkok. Nangis.

Jae mendekati cewek itu, "Kenapa?" Sumpah ini bukan Jae banget. Bahkan dia suka kesel kalau lihat cewek nangis. Lemah banget.

"GUE DIPECAT JADI GURU LES! HUWAAA!"

Jae kaget, "H-hah?"

"Gimana dong?! Gue nggak mungkin balik ke rumah. Gue nggak mau!"

Jae dalam posisi ingin merangkul (?) tapi kemudian Diana berdiri, "Gue harus cari kerjaan lain! Harus!"

Jae kaget terus ikutan berdiri.

Color PaletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang