...✶PROLOG✶...

3.3K 151 1
                                    

Perhatian!

*Dilarang Plagiat dalam bentuk apapun!
*Harap bijak dalam membaca
*Saling menghargai

Selesai di revisi pada Kam, 5 Jan 2023
mohon kerja samanya jika masih ada kata yang kurang pas atau hal-hal yang typo, dan kesalahan yang lainnya

Terimakasih 🙏🏻

Selamat Membaca...

________________________________

         Di sebuah rumah mewah seorang wanita yang tengah mengandung ia berjalan dari kamarnya menuju dapur, tampak seorang pembantu rumah nya tengah menyiapkan sarapan pagi.

"Aduh Nyonya ...kenapa kesini nanti biar Bibi yang bawain makanan ke kamar Nyonya," kata pembantu itu khawatir.

"Gakpapa Bi, saya cuman mau ambil minum sendiri," ucap nya dan meneguk segelas air putih, ia pun berjalan menuju meja makan dan duduk.

"Pagi sayang, jangan banyak gerak," kata laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah rapi dengan setelan jas kantornya.

"Iya, nanti kamu gak pulang malam kan?" tanya sang istri.

"Hhm, kayaknya enggak deh," jawab suaminya dan duduk di samping istri. Makanan telah siap di meja makan keduanya pun mulai menyantap sarapan.

Beberapa menit, acara sarapan pagi telah selesai. Suami nya pun pamit pada sang istri untuk pergi bekerja. Wanita yang sedang mengandung ini bernama Tika Kartika, usia kandungan nya sudah 9 bulan mungkin tinggal menunggu waktunya kapan si jabang bayi akan lahir.

Sedang kan, si suaminya bernama Wahyu Arryudi. Pengusaha sukses yang menginginkan jabang bayi yang di kandung istrinya itu laki-laki yang kelak akan menggantikan posisinya menjadi lebih berkarir dan maju.

Wahyu adalah Direktur perusahaan Marga Satya yang sekarang sedang naik daun dan sangat di kenal baik, oleh beberapa perusahaan terkenal.

✦✦✦

      Pukul 16:00 Tika merasakan perutnya begitu sakit dan tak bisa di tolern, Bi Ina pun langsung menghampiri dan memapahnya untuk duduk di kursi.

"Tolong Bi, ini rasanya sakit sekali..." rintihnya.

"Sepertinya Nyonya akan melahirkan, tunggu sebentar Bibi mau telepon ambulans dulu," Bik Ina pun segera bergegas menelepon ambulans.

Beberapa menit, suara Ambulans terdengar dan berhenti di pekarangan rumah langsung membantu Bi Ina membawa Tika kedalam mobil.

Mobil melaju dengan perlahan, Pak Sopir mengatur kecepatan dengan baik karena tahu membawa calon Ibu yang akan melahirkan, tak perlu waktu lama akhirnya sampai.

Tika segera di baringkan di atas brankar dan di dorong oleh beberapa suster menuju ruang bersalin.

"Kemana suaminya?" tanya seorang Bidan.

"Lagi di kantor, tapi saya sudah menghubungi nya," jawab bik Ina cemas.

"Semoga dia cepat datang," kata bidan itu dan memasuki ruangan.

✦✦✦

       Di sebuah perusahaan Marga Satya, Wahyu tengah duduk di kursi besarnya dan melihat dokumen dokumen di atas meja.

"Permisi pak," ucap seorang sekretaris yang baru datang, yang diangguki oleh Wahyu.

"Perusahaan yang bekerjasama dengan kita membatalkan kontrak nya," kata sekretaris itu menunduk tak berani menatap wahyu.

"Apa yang membuatnya melakukan itu?" tanya Wahyu terdengar tidak enak.

"Maaf Pak sepertinya mereka berubah pikiran,"

"Pokoknya urus semuanya dan cari alasannya! Jangan sampai kita rugi besar atas ini,"

"Baik pak."

Sekretaris pun kembali meninggalkan ruangan nya, Wahyu menarik nafas dan membuangnya kasar.

Drrrt....drrrttt....

"Iya kenapa Bi?" tanya Wahyu mengangkat telepon nya.

"Baik saya kesana sekarang," Wahyu pun segera meninggalkan ruangannya dan berjalan menuju lift.

Ketika ia akan masuk, ia melihat seekor kucing putih sedang mencoba mengambil makanan di tong sampah.

"Hey kamu!" seru Wahyu pada seorang scurity, yang langsung menghampirinya.

"Saya pernah bilang bahwa kantor saya harus bersih!"

"Iya pak, tapi ada apa?"

"Lihat tuh masa di kantor ini ada kucing , cepat buang kucing itu atau kamu saya pecat,"

"Ba-baik Pak akan saya kerjakan,"

Wahyu pun mendengus dan memasuki lift, beberapa menit ia pun keluar dari lift lalu memasuki mobilnya. Sejak dulu ia tidak pernah menyukai binatang peliharaan, terutama kucing yang merepotkan baginya.

Di tengah perjalan yang lenggang ia tak fokus dan akhirnya menabrak seseorang, wahyu pun kaget dan segera melihat dari kaca mobilnya seorang pejalan kaki yang tengah membawa seekor kucing yang ia tabrak hingga kucing itu mati dengan darah berceceran.

Wanita itu berdiri dan menghampiri mobil Wahyu, "Tolong kucing saya Pak, anda telah menabraknya," ucap wanita itu.

Wahyu Tak mendengarkan dan melajukan mobilnya kembali, "Pak!!! Tanggung jawab dong kalau gak mau kena musibah!!!" teriak wanita itu geram dan menghampiri kucingnya yang malang.

"Katthie kuu...seharusnya aku menggendongmu, bukan menuntunmu," ucapnya dengan terisak.

Hujan pun mengguyur kota jakarta, di sertai petir. Wahyu segera memarkirkan mobilnya di sebuah rumah sakit mewah ia berlari menuju ruang bersalin istrinya.

"Bagaimana istri saya?" tanya Wahyu pada mertuanya yang telah menunggu.

"Istri mu baik-baik saja, tadi Ibu mu datang dan sangat marah melihat bayi nya," ucap mertuanya.

"Terus kemana Ibu saya? dan apa yang terjadi dengan bayinya?"

"Ibu mu sudah pulang. Kamu bisa melihat bayinya di dalam,"

Wahyu pun segera memasuki ruangan tempat istrinya terbaring lemah, ketika ia melihat bayinya di tempat tidur yang mungil dan tertutup ia kaget dan sedih.

Bayi yang lahir bukan lah bayi yang ia inginkan, bayi ini perempuan dan sangat lucu memiliki dua telinga layaknya manusia dan di kepalanya terdapat dua telinga kucing, ekor mungilnya terkulai kedinginan.

Di tangannya, terdapat bulu kucing yang masih sangat tipis dan halus. "Apa? Yang terjadi...?" ucap Wahyu dengan lirih, kakinya mendadak lemas dan ia terduduk di lantai.

"Ibu mu tidak ingin mempunyai cucu seperti ini, entah apa yang di rahasiakan Tuhan dalam hal ini," kata mertuanya berdiri di sampingnya.

"Bayi yang saya inginkan laki-laki dan tidak cacat terkutuk seperti ini!" ucap wahyu disertai petir yang menyambar di luar sana dan suara tangisan bayi terdengar yang mungkin terkejut karena nya.

"Syukuri saja nak,ini anak kamu, dia tidak terkutuk. Tuhan memberi keajaiban kepadanya,"

"Saya tidak mau punya anak seperti itu," tukas wahyu tegas.

"Wahyu! Jaga ucapan kamu! Dia tidak berdosa tak layak kamu bicara seperti itu!"

"Mau di taruh dimana muka saya kalau seluruh perusahaan tau saya punya anak ibli-"

"Wahyu!? Berhenti bicara yang tidak benar! Jika kamu tidak mau mengurusnya biar ibu! Biar ibu yang membesarkannya,"

"Oke, ambil saja Bu dan jangan bongkar rahasia ini, bilang pada Tika bahwa bayinya Mati."

Ucapan wahyu sangat menggores hati sang mertua, wanita paruh baya itu menggendong sang bayi dan berjalan keluar, sesaat ia menatap sang anak yang kini terbaring lemah di atas brankar dengan mata terlelap.

♡◍✧⁠⑅⁠◔⁠♡

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now