...✶Capter 22✶...

334 40 3
                                    

          Arsha, Diray dan Rayen turun dari bus, sedangkan yang lainnya telah turun di halte   sebelumnya untuk pulang ke rumah nya masing masing

"Terimakasih telah mengajak ku, aku sangat bersenang-senang" kata Arsha melirik keduanya.

"Beneran? Wah bagus dong" seru Rayen tersenyum.

Setelah sampai di Kedai Diray, mereka sedikit terkejut karena melihat Evan yang sedang bersandar menatap ke arah nya tajam

"Evan? Sudah lama disitu?" tanya Arsha menghampiri.

"Lama, lama banget lo kemana sih? Seenggak nya bilang dulu kali Ibu nyariin dari tadi" jawab Evan kesal.

"Maaf, tak akan aku ulangi janji" seru Arsha polos.

"Dan buat lo berdua, gue kan udah bilang jangan deketin Arsha mau gue hajar lagi?!"ucap Evan dingin menatap Diray dan Rayen.

"Jadi kalian berantem ya, sampai terluka" seru Arsha membuat mereka terdiam.

"Ekhem, ayo pulang udah malem" kata Evan mencairkan suasana dan segera masuk duluan ke dalam mobil

"Aku pulang dulu ya, sampai jumpa" kata Arsha sebelum masuk.

"Hati-hati" sahut Rayen tersenyum, Arsha pun masuk dan mobil pun langsung melaju meninggalkan rumah Diray

"Ngomong kek, jadi sekarang lo es batu ya?" sindir Rayen menyenggol lengan Diray, Diray menoleh sekilas.

"Pulang lo sana, gak ada nginep-nginep" kata Diray dan melangkah mendekati pintu.

"Yah? Gue janji satu malam aja, motor gue kan masih di sekolah gue pulang naik apa?" Sergah Rayen sedikit memohon.

"Rumah lo gak terlalu jauh dari sini" kata Diray dan masuk lalu mengunci pintu nya.

"Eh woy! Sialan! Tega banget sih lo" seru Rayen sedikit berteriak.

Diray tak peduli dan segera menyimpan tas nya lalu mandi dan ganti baju, setelah beberapa menit ia masuk kedalam kamarnya dan merebahkan dirinya ia tak mendengar lagi suara Rayen, ia mengintip keluar jendela benar Rayen telah pergi ia sempat melihat punggung nya menjauh sebelum hilang di belokan

Diray kembali merebahkan dirinya di kasur empuknya, pikirannya melayang kemana mana 'Yah benar tak selamanya bahagia menghampiri gue' Ucapnya dalam hati sebelum akhir nya terlelap kedalam tidur nya yang nyenyak.

Arsha turun dari mobil di ikuti Evan, pagi ini terasa hangat dan damai, seperti biasa Evan akan mengeluh karena alasan masih ngantuk, toh lagian siapa suruh ikut pergi pagi, Arsha tak mengajak nya ia yang maksa berangkat bareng terus

Arsha menghela nafas dan geleng-geleng kepala melihat Evan, "Sebenarnya kamu mandi gak sih? Masa masih ngantuk?" tanya Arsha heran melihatnya pasalnya cowok ini  keseringan bertingkah seperti ini

Evan menegakkan tubuhnya dan mengusap wajahnya, "Gue? Mandilah nih wangi gini, lo tau kan gue suka begadang karena main game dan itu efek nya besar bagi bangun sepagi ini, lagian lo ngapain sih berangkat pagi-pagi kelas masuk nya aja jam 8 masih ada waktu 1 jam buat tidur" cerocos Evan

"Tidur di UKS sana" kata Arsha mendorong bahunya hingga Evan pergi ke UKS dan membuat nya mendengus kesal

Arsha berjalan meninggalkan area parkir langkahnya terhenti saat melihat Prilly yang tengah debat dengan ibunya, Arsha pun bersembunyi di balik tembok

"...pokoknya Mom sita kartu ATM kamu, karena kamu berani bolos latihan balet kemarin, Momy kan udah bilang jangan berteman dengan orang malas seperti si Ghea itu Momy gak suka" kata Momy nya Prilly dengan tegas

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now