...✶Capter 23✶...

321 40 1
                                    

15 menit yang lalu....

               Diray menatap kepergian Arsha ada rasa aneh di hatinya melihat Arsha lebih memikirkan Evan, Diray mengerutkan kening sadar atas apa yang ia pikirkan adalah hal yang tidak mengenakkan hatinya, ia paham Arsha melakukan itu karena Evan kakak kandungnya

"Oke, kita mulai pelajarannya" kata Bu Maya membuka laptopnya.

Diray tampak tak bersemangat melihat ke depan rasanya enggan sekali, entah kenapa rasanya tak bisa menerima semuanya

"Bu apa benar Diray anak kandung Ibu?"tanya seorang Siswi.

"Ya tuh, tapi kok pertama kali Diray masuk Ibu biasa-biasa aja" timpal yang lain.

"Apa benar Diray di buang karena Rayen lebih baik?"

"Kok ibu tega sih" Diray menatap semua teman teman sekelasnya dengan heran.

"Apa yang kalian bicarakan? Sekarang kita akan belajar" kata Bu Maya.

"Kami tidak mau di ajari oleh seorang pembohong" kata seorang murid yang sungguh tidak sopan.

"Jaga mulut kalian!" seru Diray dengan nada dingin.

"Apa-apaan? Siapa Yang nyuruh kalian bicara begitu?" tanya Vino yang tampak marah.

"Itu kenyataan nya, bukan? Lebih baik ibu mengundurkan diri dari sekolah" kata Ghea yang ikut menimpali.

"Ya! Bener tuh mengundurkan diri aja" seru murid lain ikut ikutan panas karena amarah, Mana ada ibu kandung menelantarkan anaknya sendiri. Setidaknya kata kata itu masuk akal di otak mereka dan ikut murka

Bahkan ada yang langsung bilang ke orang tua mereka tentang hal ini lewat ponsel, jangan tanya siapa orang nya tentu saja murid yang mempunyai orang tua yang kayak dan berpengusaha sukses

"Ada apa dengan mu Diray? Harus nya lo juga marah kan lo punya hak buat marah" seru seorang cowok padanya.

"Berhenti kalian semua! Disini kita untuk belajar bukan untuk bahas masalah pribadi" kata Bu Maya dengan tajam dan menggebrak meja karena sudah lelah

"Pokoknya kami gak mau di ajari oleh ibu" kata seorang siswi dengan marah, kelas pun menjadi gaduh dengan ucapan yang menyumpahi Bu Maya berbagai omelan dan unek unek mereka keluarkan dan di tumpahkan pada seorang guru.

*jangan di tiru

"Pergi sana dari kelas kami!" seru seorang cowok dan melemparkan kotak pensil pada Bu Maya, bersamaan dengan itu seseorang membuka pintu dengan kasar mereka terkejut kotak pensil itu melayang di kelilingi cahaya Hijau dari kedua mata seorang gadis yang baru datang

"Arsha.."gumam Diray terkejut.

"Dia gadis kutukan itu! Lihat lah di kepalanya muncul telinga kucing!!" Seru Ghea membuat Arsha terkejut, Diray hendak menghampiri Arsha namun Evan lebih dulu menangkup kepala Arsha dengan almamaternya dan di bawanya menjauhi kelas

Kelas pun menjadi hening seiring jatuh nya kotak pensil dengan suara nyaring itu Bu Maya mengatur nafas nya yang syok, begitu pun dengan yang lain Bu Maya segera merapikan barang-barang nya dan pergi meninggalkan kelas

"Apa yang kalian lakukan?!! Siapa yang menyuruh kalian???!!" Tanya Diray dengan lantang dan penuh amarah, membuat semua murid takut tatapan mereka menuju ke arah Ghea

"Lo! Kenapa lo bicara dengan angkuh? Dan itu membuktikan kalau lo pasti dalang nya!" Kata Diray menatap Ghea tajam.

"Lo tanya gue dalang nya? Bukan gue yang nyuruh, lo mau tau?...Dia" kata Ghea menunjuk Prilly yang terdiam dengan wajah pucat yang tampak khawatir

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now