...✶Capter 7✶...

661 60 2
                                    

     Diray membuka matanya dan menguap panjang, ia melihat sekeliling dan merasakan hal aneh dengan kamarnya.

"Waah!" ucapnya refleks berdiri di lantai.
'Gue tidur sama cewek? berdua semalaman? Anjir....' tanya Diray dalam hati, ia memejamkan matanya dan mendengus kasar.

Dan melirik ke arah Arsha yang masih tidur pulas, tentu saja ini baru jam 4, Diray segera keluar dari kamar untung saja Kak Sadina belum bangun pikirnya.

"Ekhem," deham seseorang, yang membuat Diray menghentikan langkahnya dan menoleh perlahan, betapa terkejutnya ia melihat Sadina berdiri menatapnya penuh intimidasi.

"Eh kakak, ngagetin aja nih," seru nya cengengesan tak jelas.

"Tidur di kamar Arsha? semalaman?" tanya Sadina seolah menyindirnya dan sungguh menohok hati adiknya.

"Eum...gak! ini salah paham, semalam Arsha demam dan ya....aku hanya menjaga nya," jawab Diray jujur apa adanya.

"Terus kenapa gak bangunin kakak?" tanya nya lagi dengan memutar bola mata nya malas.

"Yaaah, kakak kan udah tidur pasti capek udah kerja jadi Diray sendiri deh," jawab Diray menggaruk tengkuknya yang tak gatal, detik berikut nya Arsha keluar dari kamarnya dengan roman khas orang yang baru bangun tidur.

"Arsha semalam kamu sakit? Dan Diray menjaga mu?" tanya Sadina meminta penjelasan.

"Aku...?" tanya Arsha menunjuk dirinya sendiri dengan polos.

"Iyakan? Lo semalam demam," seru Diray.

"Hhm...aku gak sakit hanya alergiku kambuh lagi dan...itu bukan demam," ucap Arsha meringis karena takut Diray marah.

"Apa? Lo bohongin gue?!" sahut Diray setengah berteriak.

"Maaf...aku mau bilang tapi kamu sudah tidur..." seru Arsha, melihat wajah Diray memerah padam ia pun cepat-cepat masuk ke kamar mandi.

"Beraninya! Woy buka pintunya lo harus gue hukum yah! Gak boleh makan satu minggu!" teriak Diray di depan pintu kamar mandi.

"Aku sudah meminta maaf!" balas Arsha dari dalam kamar mandi.

"Maaf lo gak cukup," ucap Diray ia benar-benar geram.

"Udah, pergi mandi dan bersiap sekolah," ucap sadina sambil memotong sayuran.

Diray mendengus kesal dan melangkah menuju kamarnya sebelum ia masuk ia sempat mendengar Sadina berucap, "Jangan pernah di ulangi lagi, kalian kan bukan anak kecil,"

"Aaargh!What the heal!" Diray menjatuhkan dirinya di kasur, ia memejamkan matanya dan merutuki dirinya atas kebodohan nya tadi malam, apa salah nya? Diakan hanya membantu lagi pula tidak melakukan apapun, hanya tidur saja.

✦✦✦

           Diray memarkirkan motornya dan memasuki koridor sekolah, beberapa pasang mata memperhatikannya namun ia tetap cuek dan memasuki kelasnya.

Pagi ini terasa sangat hangat, kelas sepagi ini pun sudah ramai saja ia pun duduk di bang ku nya seperti biasa Vino akan membuatnya tersenyum dengan cerita-cerita nya. Kini keduanya sedang berjalan-jalan di area sekolah sebelum bell masuk.


"Jadi Evan itu anak direktur sekolah ini?" tanya Diray yang memotong cerita Vino.

"Yah, semua anak takut sama dia bahkan Kakak kelas! Tapi ada satu anak di kelas kita yang gak takut sama dia," tutur Vino lagi.

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now