...✶Capter 26✶...

322 41 2
                                    

10 tahun yang lalu...

"Tidak apa apa jangan menangis, ibu mu pasti di terima di sisi tuhan" kata Vino kecil mengelus pundak Devan kecil.

"Masih ada kita yang bisa menjaga mu" kata Diray kecil menenangkan.

"Apa ibu ku disana mendapat selimut yang hangat?" tanya Devan kecil dengan berderai air mata.

"Tentu saja, bahan nya juga bagus dan sangat hangat. Tak pernah di temukan di dunia hanya ada di surga" jawab Alan kecil dan tersenyum hambar.

"Ingat cita cita mu? Ibu mu pasti senang jika kamu benar benar jadi dokter" kata Diray  yakin.

"Kami akan selalu bersama mu jangan khawatir, tak perlu takut. Jadi dokter akan lebih menantang, ini baru permulaan" seru Vino

"Kamu tak suka kan lihat orang meninggal dan merasakan seperti ini?  Jadi sembuhkan orang sakit dan buat mereka bahagia" kata Diray tersenyum meyakinkan

"Ya! Ini tak akan terjadi di hidupku lagi, aku tak akan biarkan orang mati karena rasa sakit" kata Devan menguatkan hatinya mereka saling tersenyum dan berdiri lalu meninggalkan pemakaman.

➖➖➖➖➖➖

              Diray perlahan membuka matanya hal pertama yang ia rasakan adalah sesak matanya basah mengingat masa kecilnya ia sekarang ia paham waktu kematian Sadina, Devan yang paling tertekan karena tak bisa menepati ucapannya dan dengan bodoh nya Diray mengabaikan mereka

"Diray, lo gakpapa? Apa masih sakit?lo ingat gue?" tanya seseorang membuat nya menoleh dan mendapati Vino yang duduk di samping nya

"Gue gak papa,iya gue ingat lo, kenapa gue ada di sini? Lo tau kan gue benci rumah sakit" jawab Diray, Vino segera memeluknya seperti anak kecil kepada ayahnya

"Syukur banget deh kalau lo masih ingat gue" kata Vino senang dan terharu.

"Apaan sih, gila yah lo" kata Diray melepaskan nya.

"Gue pikir lo kehilangan kesadaran, lo pingsan selama 3 hari gimana gue gak khawatir" seru Vino menghapus matanya yang mulai berair.

Diray refleks bangun dari tidur nya dan terduduk karena kaget, "Apa? Tiga hari? Lo pasti ngarang kan?" tanya Diray tak percaya

Vino mengambil ponselnya dan memperlihatkan tanggalnya, Hari minggu tanggal 20, benar. Saat ia berkelahi dengan Devan saat itu tanggal 18

"Lalu? Apa yang terjadi? Sekolah? Gimana sekolah?" Tanya Diray seperti orang ling lung, Vino mengahela nafas

"Sekolah aman-aman aja, jadi...."

Flasback On Time

Evan memutar balikkan mobilnya menuju gerbang, lalu teman temannya masuk, Evan segera menancap gas mengikuti ambulance meninggalkan sekolah yang ramai dan di penuhi beribu ribu tanda tanya besar.

Beberapa menit ambulance berhenti di rumah sakit, dua staf rumah sakit segera mendorong barankar Diray dan Devan menuju koridor rumah sakit di bantu Vino dan Alan juga Rayen

Mereka mengikuti staf rumah sakit menuju ruang Gawat Darurat, Arsha tampak cemas begitu pun dengan yang lain dua orang dokter bersama suster segera masuk dan menutup pintu mereka tak di perkenankan masuk karena ini keadaan darurat

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now