...✶Chapter 28✶...

287 42 0
                                    

VOTE

              Bu Maya keluar dari dapur dan mendapati Niko dengan wajah cemas dan Rayen dengan wajah datarnya

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Niko menghampiri dan keduanya duduk di kursi sedangkan Rayen pergi melihat My Hope

"Iya, aku tidak apa-apa kenapa menyusul kemari?" tanya Bu Maya dengan heran.

"Pulanglah, jangan seperti ini aku tau ini berat tapi kamu gak bisa terus begini aku dan Rayen juga butuh kamu" jawab Niko dengan nada yakin

"Diray juga butuh aku, dia juga anak ku. Aku pun harus memberikannya perhatian" kata Bu Maya memalingkan wajah

"Apa tidak sebaiknya...dia bawa saja ke rumah?" tanya Niko menatap istrinya.

"Dia orang yang keras kepala, tidak mungkin semudah itu" jawab Bu maya menghela nafas gusar.

Sedangkan di My Hope , Rayen tertegun dengan kata 'Sudah' yang di tulis Diray membalas harapan pengunjung kedai

"Apa dia udah jadian dengan Arsha? Tapi kapan?" gumamnya ia ingin tahu ada rasa aneh pula di hatinya yang tak dapat di jelaskan dengan kata kata

"Berbeda karakter? Seberapa besar dia menginginkan Gue dan Diray tinggal bersama?" Gumam nya lagi dan mengambil kertas sticky notes dan segera menulis harapannya lalu di tempelkan ke rak besi My Hope

"Rayen, apa yang kau lakukan? Ayo pergi" kata seseorang membuatnya menoleh untung saja harapannya telah selesai

"Kenapa?" tanya Rayen sambil berjalan mendekati dan melirik bu Maya yang masih duduk dengan menundukan kepalanya apayang terjadi? Pikir Rayen

"Kenapa istri papah tidak ikut?"tanya Rayen heran dan terus mengikuti langkah papahnya sampai masuk ke dalam mobil

"Nanti kau akan tau" ucap Niko yang membuat Rayen mendengus sebal.

✦✦✦

Diray masuk kedalam kamarnya membiarkan Bu Maya bertemu dengan Suami dan anaknya, Diray segera mengganti mandi dan mengganti bajunya setelah itu pergi kedapur dan makan biasanya tak pernah ada makanan sebanyak ini ia tak peduli yang ia pikirkan hanyalah perut yang kenyang

Beberapa menit ia telah selesai dan kembali ke kamar nya lalu berjalan dan duduk di kursi belajarnya, hari semakin sore dan perlahan menggelap Diray masih tenggelam dalam beberapa rumus kimia di PRnya lalu ia mendengar sedikit kegaduhan di kedainya

"Ada apaan sih ganggu aja" seru Diray dan bangkit dari duduknya lalu keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju kedai betapa terkejutnya ia melihat dua orang yang tak asing sedang berdebat di depannya

"Kau tak boleh melakukan ini" seru Bu Maya.

"Kenapa? Dia juga anakku" kata Om Niko.

Diray melihat dua koper berada tak jauh dari mereka dan ia melihat Rayen yang duduk di atas meja dengan memijit pelipisnya karena pusing mendengar debatan kedua orang tua itu

"Apa-apaan ini?"tanya Diray membuat mereka berhenti berbicara dan menoleh padanya dengan serentak membuat nya terhenyak kaget

"Kami akan tinggal disini"kata Om Niko membuat Diray terkejut lagi.

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now