...✶Capter 11✶...

442 51 0
                                    

Dont forget Vote🙏

           Suasana sekolah pagi ini terasa begitu hangat, sinar mentari telah menampakkan sinarnya. Diray melangkah bersama Arsha di koridor juga dengan Vino

"Gue dapet info dari Rayen di grup chat, katanya akhir bulan ini kelas XI akan ada study tour kayak nya muncak gitu, jadi kalian ikut gak?" tanya Vino dengan semangat

"Kita...kayaknya eng-"

"Ikut! Ayo ikut pasti seru" ucap Arsha memotong pembicaraan Diray.

"Apaan sih? Gak ya" seru Diray kesal.

"Kalian gimana sih? Ikut lah lagian di nilai juga" kata Vino menengahi keduanya yang akan berdebat penjang lebar

"Yes! Aku ikut ya Vin, tolong daftarin. Oh ya kalau si psiko gak mau yaudah tinggalkan saja" kata Arsha semangat dan berlari cepat ke dalam kelas

"Psiko? Woah panggilan sayang tuh" goda Vino, Diray memutar matanya malas dan segera duduk di bangkunya

Bell berdering tanda masuk semua murid masuk dan duduk di bangku nya masing masing, seorang guru fisika memasuki kelas dan memulai pelajarannya

Arsha tampak memperhatikan pelajaran sesekali menengok ke arah Diray yang hanya menggambar gak jelas di belakang bukunya

"Tuan psiko, perhatikan" seru Arsha dengan suara pelan sambil menutup buku Diray, Diray menoleh dengan tatapan aneh

"Kenapa? Gue udah pinter kok" kata Diray dan melanjutkan gambarnya Arsha hanya mencibir dan kembali ke hadapan semulanya

"....Evan! Bangun dan kerjakan soal di depan!" Ucap bu guru itu tegas

Evan mengangkat tubuh nya dan berjalan lunglai ke depan kelas, "Saya gak bisa bu" ucapnya cuek

"Kalau gak bisa kenapa kamu tidur?, berdiri di sana " kata Bu Guru dan menggeleng geleng kepalanya heran

"Siapa yang bisa mengerjakan?kalau tidak ada Evan tetap berdiri disana sampai ada salah satu temanmu yang mau mengerjakan nya"kata Bu guru lagi dan membuat Evan menghela nafas malas

"Kerjain sana" ucap Arsha pada Diray.

"Lah? Kok gue? Gue gak mau nolongin orang songong kek dia" kata Diray acuh dan kembali menggambar

Arsha mengangkat tangannya membuat semua murid heran dan takjub "Saya bisa bu" seru nya yakin.

"Oke Arsha silahkan maju" kata Bu guru memberikan spidol padanya, Arsha mulai mengerjakan soal di papan tulis

"Apa-apaan sih? Biarin aja kali si Evan di sana biar gue bisa puas pandangin wajahnya" seru seorang siswi diikuti beberapa temannya yang kini mulai bergosip ria

"Apaan? So banget sih seharusnya gue yang maju" keluh Prilly kesal.

"Emangnya lo bisa?" tanya Ghea.

"Emmh dikit" jawab Prilly cengengesan membuat Ghea memasang wajah malas

"Ya! Jawabannya benar terimakasih Arsha kamu boleh duduk kamu juga Evan" ucap Bu guru senang ia pikir semua murid tak mengerti pelajaran tapi Arsha mengerti

"Harus nya lo gak usah maju,biar dia tau rasa" Seru Vino.

"Ekhem" dehem Evan dari belakang membuat nyali Vino ciut

Arsha hanya terdiam santai, "Sejak kapan lo pinter?" tanya Diray heran.

"Sejak lahir" jawab Arsha singkat

"Sombong amat" cibir Diray.

✦✦✦

"Kayak ada yang aneh dengan bakso ini" seru Diray mengaduk aduk bakso di hadapannya

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now