...✶Capter 18✶...

375 38 0
                                    

            Diray menatap kepergian Arsha dari balik jendela ada rasa bersalah dan menyesal setelah melihatnya seperti itu, tapi apa mau buat semuanya sudah terjadi ia hanya merutuki kebodohan nya sendiri

Dilihatnya sebuah amplop yang di tinggalkan oleh Arsha tadi, ia mulai membuka dan membacanya

Untuk tuan psiko

Aku tak tahu harus menghiburmu seperti apa, aku hampir kehabisan kata-kata ku. Aku sangat ingin melihatmu bahagia dan kembali tersenyum seperti dulu

Melihatmu putus asa dan hilang semangat membuat hati ku sakit, aah aku sangat bodoh dan tidak tau diri! Entah apa yang ada dalam hati ku rasanya sungguh tak nyaman, dan membuat ku sendu

Aku tak bisa menjelaskan perasaan itu, aku salah satu orang yang menginginkanmu hidup bahagia. Tolong jangan meratapi kesedihan ingat cita cita mu kembali bangkitlah

Jangan dengarkan kata orang lain, ikuti kata hatimu, aku pernah berada dalam posisi yang sama. Namun aku tak peduli dengan masalalu, aku hanya menjalani kehidupan ku hari ini dan seterusnya

Tetap tersenyum, jangan putus asa. Aku akan selalu bersama mu meski sekarang kita tidak tinggal bersama lagi.

Sampai ketemu di sekolah:)


Arsha

Diray tersenyum setelah membacanya ia kemudian melipat kembali kertas itu dan berjalan keluar, ia meneguk sekaleng soda dan tatapannya beralih ke meja makan disana makanan yang di sajikan Arsha tadi pagi masih ada disana

Diray segera menghampiri meja makan dan melahap makanannya, makananya enak hanya saja dia yang menikmatinya sendiri semuanya jadi terasa hambar.

✦✦✦

Arsha menatap kamar barunya semua tampak mewah dan berkelas ia menata barang-barang di lemari dan meja, ia menghela nafas panjang dan meraih ponselnya lalu menelphoe Diray

'Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi, your noumber calling-'

Arsha menghela nafas dan duduk di tepi ranjang yang empuk, matanya menerawang ke atas langit langit kamar

'Apa kau baik-baik saja?' tanya nya dalam hati lalu seseorang membuka pintu kamarnya, menampakkan Evan yang berdiri tersenyum ke arahnya

"Ayo makan sepertinya lo belum makan" ajak Evan, Arsha menatapnya tak selera.

"Aku tak lapar" kata Arsha singkat padat dan jelas.

"Kenapa? Nanti bisa sakit" seru Evan lagi, Arsha menggeleng.

"Nanti saja aku mau istirahat" kata Arsha, Evan mengangguk paham dan berlalu dari kamarnya

Arsha merebahkan tubuh nya di kasur, sungguh ia tak bisa berhenti memikirkan Diray bahkan sedetik pun bayangan Diray dan Sadina bergantian menghantui pikirannya dan tak bisa di tepis begitu saja.

✦✦✦

Pagi hari yang tampak cerah, Arsha menggendong tasnya dan keluar kamar tampak seorang pembantu memintanya untuk bergabung di meja makan, Arsha menurut dan segera menuju meja makan yang telah tersedia sarapan pagi

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now