...✶Capter 19✶...

381 46 3
                                    

         Bell pulang sekolah telah berbunyi semua murid bersiap untuk pulang. Diray memasukan baju seragamnya ke dalam tas begitu pun yang lain mereka memilih pulang memakai baju olahraga dengan alasan malas berganti baju

"Vin cepet dong" seru Diray berjalan mendahului ke luar kelas.

"Sabar elah, sha duluan" kata Vino yang di balas senyum dan anggukan dari Arsha.

"Ray, tungguin dong" seru Vino menyamai langkah nya.

Diray melirik nya santai, dan keduanya berjalan menuju parkiran menuju kendaraan nya masing masing

"Hari ini kedai buka gak?" tanya Vino menaiki motor.

"Buka" jawab Diray singkat dan segera menyalakan motor besarnya

"Woi! elah ninggalin mulu" gerutu Vino melihat Diray telah melesat jauh, ia segera memacu motornya menyusul Diray

Beberapa menit, Diray memarkir motornya di depan kedai dan Vino pamit terlebih dahulu, Diray memasuki kedai dan lalu mandi mengganti baju nya ia sudah memikirkan kedai ini akan tetap buka meski dari jam 3 sore sampai jam 9 malam

Diray segera menyalakan lampu plat kedai menjadi OPEN, ia segera memasak Ramen seperti yang Almarhumah Sadina ajarkan padanya dulu

Beberapa menit, para pelanggan datang dan memesan Diray segera menghidangkannya

"Ngapain lo kesini?" tanya Diray saat melihat Vino menyusup ke dapurnya.

"Mau bantu aja gak boleh" jawab Vino dan mengaduk Ramyeon di teflon besar itu.

"Oh ya yang lain juga ikut" lanjut Vino, membuat Diray penasaran dan segera melihat ke kedai tampak Aldi, Irfan dan Yogi tengah melayani para pelanggan

Diray memejamkan matanya dan kembali ke dapur lalu menarik baju Vino hingga mundur tepat di sampingnya

"Lo ngapain bawa mereka kesini?" tanya Diray dengan nada tidak suka.

"Kenapa? Mereka itu merasa bersalah sama lo dan informasi buat lo mereka udah berani memberontak pada Evan" jawab Vino santai.

"Dan lo tau lah sekarang si Evan kena karmanya dan gak punya lagi geng" lanjut Vino dan kembali menuangkan Ramyeon ke dalam piring lalu di simpannya di meja pelanggan

"Diray, meja no 5 butuh 3 piring Ramen" kata Yogi menghampiri.

Diray menoleh dan menunjukkan teflon Ramen dengan dagunya, Yogi pun mengerti dan segera bergegas, mereka melayani pelanggan dengan ramah sampai titik akhir yakni tepat jam 21:00 WIB kelimanya pun duduk di kursi dengan rasa lelah nya

"Fiuh...ternyata capek juga ya, gue baru pertama kalinya kerja" kata Yogi menghapus keringat di dahinya dengan tisue

"Ah lebay lo, tiap hari juga kerja ladenin si kunyuk" seru Irfan menyindirnya.

Ketika mereka sedang asyik beristirahat, tiba tiba pintu kedai terbuka semuanya menoleh menampakkan seorang pria paruh baya berbadan tegap

"Kami sudah tutup mohon maaf" kata Diray acuh, namun pria itu malah tetap masuk dan melangkah

Diray berdiri dan menoleh padanya ia terkejut begitu pun dengan yang lainnya

"Om Niko?" tanya Diray tak percaya, Pria itu tersenyum ramah dan menyapa mereka hangat

"Maaf ya mengganggu, saya mau bicara sama Diray ada yang harus di luruskan" kata Om Niko.

Diray menyipitkan matanya dan tampak berpikir lalu mengisyaratkan Vino untuk pergi bersama yang lainnya, Vino paham dan mengajak tiga temannya menaiki tangga

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now