...✶Chapter 33✶...

315 39 0
                                    

          Rayen menatap monitor di hadapannya yang menampakkan sel sel penelitiannya


"....dan Hidroksida terdapat di bagian kiri nya" ucap Rayen dan segera di catat oleh Tina di sampingnya

Alan merenggangkan otot otot nya karena pegal begitu pun dengan Vino yang menguap karena mengantuk

"Kita sudahi saja penelitian kali ini" kata Rayen membereskan peralatannya ke dalam tas

"Aaah gue lelah sekali" seru Vino menggaruk pinggangnya.

"Pulang lah" sahut Tina ia masih datar seperti dulu dan rambut keriting nya masih sama juga kaca mata selalu bertengger di batang hidung nya

Setelah berbincang sebentar mereka pun berpisah dan pulang masing masing, Rayen berjalan meninggalkan Campus dan memasuki sebuah Caffe untuk membeli minuman

Ketika ia akan mengambil soda sebuah tangan pun mengambil nya dengan cepat membuat Rayen menarik kembali tangannya dan menoleh pada orang itu, Rayen terpaku di tempatnya melihat gadis cantik itu rambutnya lurus panjang dan pirang matanya hitam pekat menatap ke arah nya dan tersenyum manis

"Nih, buat mu saja" kata gadis itu membuka soda dan menyimpan nya di tangan Rayen yang menggantung karena terkesima dan gadis itu mengambil floridina lalu meninggalkannya

Rayen tersadar dan mengejarnya ke luar caffe, gadis itu memasuki mobil hitam mewah bersama seorang laki laki tampan yang mengemudi, Rayen melihat laki laki itu yang juga melihatnya namun hanya sekilas karena langsung melaju meninggalkan Caffe

Rayen terpaku di tempatnya, tak peduli soda yang telah di buka itu mengalir ke lantai beberapa orang yang berlalu lalang berbisik-bisik melihatnya, hingga sebuah suara membuatnya menoleh

"Rayen!" seru seseorang yang ternyata Diray menghampirinya

"Lo aneh benget buka minuman tapi di biarin tumpah, lo waras gak sih?" tanya Diray menatapnya heran.

Rayen membuang soda itu ke tong sampah dan mengikuti Diray memasuki Caffe dan memesan makanan

"Lo kenapa? Aneh benget" seru Diray heran menatap Rayen di sebrang nya dan beralih ke makanannya

"Gak tau, gue masih waras atau enggak" sahut Rayen melahap makanannya frustasi.

Diray menatapnya dengan sendok bakso menggantung di udara karena heran dengan tuturan Rayen barusan

Rayen menoleh dan mendorong sendok Diray masuk ke mulutnya, "Makan jangan pikirin gue" ucap Rayen acuh, Diray pun perlahan mengunyah bakso masih dengan menatap Rayen heran

Beberapa menit, keduanya telah selesai makan dan segera berjalan keluar dari Caffe

"Diray" seru Rayen membuat Diray menoleh.

"Apa? Sekarang lo udah waras?" tanya Diray menyindirnya dan terkekeh.

"Lo rindu Arsha?, Lo ingin ketemu dia lagi kan? Lo suka sama dia kan?" tanya balik Rayen membuat senyum Diray memudar pertanyaan yang menohok itu membuat nya berdeham

"Ngomong apa? Buruan bentar lagi Kampus di tutup" seru Diray dan mempercepat langkahnya meninggalkan Rayen yang berjalan santai

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now