...✶Capter 9✶...

507 52 0
                                    

        Pulang sekolah pun tiba Arsha dan Diray berjalan berdampingan keluar dari area sekolah

"Besok, lo gak usah masuk sekolah" kata Diray sambil mengeluarkan dari sela sela motor lain

"Kenapa?"tanya Arsha polos, Diray tak menjawab dan menyuruhnya naik, Arsha hanya menurut

"Aku gak papa kok, kata Kak Dina kalau sekolah gak boleh bolos" seru Arsha, Diray tak menanggapi nya dan melajukan motornya di sore hari yang cerah ini

Arsha memejamkan matanya merasakan angin berhembus menerpa wajahnya senyum manis terukir di bibir mungilnya
Diray tersenyum melihatnya dari kaca spion

Beberapa menit keduanya sampai, Arsha turun dan melangkah duluan "Kak Dina aku sudah pulang" ucap nya semangat

"Hidih anak itu, banyak masalah tetap aja senang" gumam Diray dan turun dari motor nya segera menyusul Arsha

"Gimana sekolah nya? dapat teman banyak?" tanya Sadina.

"Menyenangkan, untuk teman sih belum ada karena masih permulaan" jawab Arsha dan tersenyum simpul kata kata nya membuat Diray yang sedang minum sedikit tersedak

"Bilang aja gak bisa punya temen"cibir Diray.

"Apaan sih besok juga punya kok" bela Arsha tak mau kalah.

"Udah dong debat nya sana mandi" kata Sadina menengahi keduannya, Arsha meleletkan lidah nya dan berlari meninggalkan Diray yang kesal setengah mati

"Kak, ngapain sih nyuruh dia sekolah emang Kakak punya biaya nya?,Kakak kan tau kita juga lagi susah" kata Diray meneguk minumnya

"Jangan ngomong gitu, lagian mau jadi apa dia kalau gak sekolah, selama gak bayar spp Kakak masih bisa kok biayai kalian berdua" seru Sadina sambil memotong sayuran.

"Ya tapi kan tetep aja Kak"

"Udah sana mandi, bukannya kamu yang bawa dia kesini? Kakak udah anggap dia seperti Adik kakak sendiri. Rasanya seperti punya Adik yang kembar haha"

"Apaan sih Kak, yang bener aja adik kembar."

"Ya itukan menurut Kakak"

"Yaudah deh"

Diray pun tak ingin lagi membahas lebih jauh, ia melangkah masuk ke kamarnya.

✦✦✦

Rayen memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah mewah, ia turun dan berjalan masuk. Seperti biasa rumah ini selalu sepi bagai tak di huni

Rayen hanya tinggal bersama ayah dan ibu tirinya, ia meletakkan tas nya dan pergi mandi setelah itu pergi ke dapur mengambil minum seseorang dari arah pintu muncul, yah seorang ibu tiri

Ia tak melirik sama sekali dan masuk kembali kekamarnya, sang ibu hanya bisa menghela nafas saja, Rayen tak begitu peduli padanya dan itu terjadi selama beberapa bulan kedepan ini

Rayen membaringkan tubuhnya di ranjang menatap langit langit

"Harus ya gue terus hidup gini?" gumamnya ia tak tau harus hidup seperti apalagi yang ia inginkan hanyalah hidup dengan keluarga yang harmonis seperti dulu

Beberapa menit pintu kamar terbuka menampakkan seorang lelaki tegap tersenyum padanya

"Ayo makanan sudah siap, jangan berdiam diri di situ Ayah tunggu" ucapnya dan berlalu

Rayen mendengus kasar dan melangkah keluar bergabung dengan Ayahnya ia segera mengambil makanan dan melahapnya

"Rayen, Ayah lihat kamu selalu bawa mobil kesekolah kamu belum punya SIM" kata Ayah memulai percakapan

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now