...✶Chapter 36✶...

358 49 0
                                    

          "Andirni..." seru Diray menilik Andirni yang menggangung disana jantungnya berdebar kencang perasaan kacau merasuki dirinya

Tiba tiba Andirni bergerak dan perlahan membuka matanya, membuat Diray kaget hingga meloncat ke belakang

"Apa aku sudah mati?" tanya Andirni polos menatapnya. Diray terbelalak menatapnya ia sungguh syok melihat nya

"Lo...lo.." seru Diray gugup menahan syok nya

"Apa aku sudah mati? Aaah sampai kapan aku harus menggantung disini? Leher ku sakit" sahut Andirni.

Diray memberanikan dirinya menghampiri gadis itu "Lo gila? Lo mau bunuh diri?" tanya Diray dengan nafas tersenggal.

"Aku tak bisa mengingat semuanya" jawab Andirni putus asa.

"Ayo turun" seru Diray mengulurkan tangannya, Andirni menjabat tangannya dan menginjak kursi melepaskan lehernya dari tali

"Bagaimana cara melepaskannya?" tanya Andirni memegang tali di lehernya, Diray memutar bola matanya dan ikut naik ke atas kursi lalu membantu Andirni membebaskannya dari tali itu

"Makannya jangan berbuat bodoh, beruntung Tuhan masih buat lo hidup" seru Diray membuang tali ke sembarang tempat Andirni hanya mencibirnya ketika ia hendak turun ia terpeleset Diray secepat kilat memegangnya tapi keduanya malah jatuh bersamaan ke atas ranjang, dengan tak sengaja bibir Diray jatuh di bibir Andirni hanya sepersekian detik saja Diray refleks bangkit dan berdiri di tepi ranjang karena syok

"Gue gak sengaja, jangan salah paham" kata Diray memalingkan wajahnya.

Andirni terdiam dengan mata terbelalak ia menyentuh bibir nya ingatan masalalu nya kembali terbayang-bayang kini ia ingat sebagian masalalunya

"Aku mau yang ini beliin yang ini"

"Lo gak sekolah ngapain beli seragam"

"Emang nya seragam hanya untuk orang sekolah saja?"

....

"Psiko"

"Lo bilang apa?"

"Aku tak bilang apa-apa"

"Bohong"

Andirni mengingat jelas beberapa moment yang terjadi di masalalu nya dan yang menimpa dirinya

Diray menggaruk tengkuknya karena salting ciuman pertamanya ia tak menyangka bisa terjadi kecelakaan seperti ini 'memalukan!' Teriaknya dalam hati

"Gue tunggu di luar, lo harus pulang Evan nyariin lo" kata Diray Akhirnya dan keluar dari kamar meninggalkan Andirni yang masih dalam posisi tidur dan matanya tak berkedip

Beberapa menit Andirni mengerjapkan matanya dan menelan salivanya ia lalu turun dari ranjang dan memukul kepalanya

"Apa yang terjadi? Aku ingat masalalu ku hanya dengan ciuman?" tanya Andirni dengan wajah memanas

"Apa yang harus ku lakukan? Aah bodoh" seru Andirni menggaruk kepalanya frustasi ia tak mengerti yang terjadi beberapa menit lalu cukup singkat tapi berefek permanen bagi hatinya ingatan masalalu perlahan terbuka sedikit demi sedikit apa memang Diray kunci dari semuanya?

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now