...✶Chapter 34✶...

304 42 3
                                    

          Diray menatap jalanan sepi, Campus telah lenggang hari pun mulai sore hatinya begitu kacau setiap pelajaran yang di berikan dosen tadi ia tidak konsentrasi melainkan memikirkan gadis yang telah berubah di dalam hidupnya

Ia menghela nafas gusar dan kedua matanya terpaku kala melihat seorang gadis yang ia rindukan. Diray berjalan menghampirinya yang tengah menunggu angkutan umum

"Mau gue antar?" tanya Diray membuat gadis itu menoleh.

"Tidak usah, aku tidak suka merepotkan orang lain" jawabnya ramah, "Gak kok gue gak ngerasa di repotin" seru Diray meyakinkannya

"Beneran gak perlu" sahut nya, Diray pun mengikutinya berdiri menghadap jalanan sepi sepersekian detik keduanya terdiam

"Andirni...lo beneran gak ingat apapun? Maksud gue...kita punya masalalu yang indah apa lo beneran gak ingat?" tanya Diray dengan hati hati

"Papah ku pernah bilang kalau aku pernah sekolah di SMA Kratina, aku tak tau di dalam kepalaku tidak ada apapun bahkan mendengar namanya saja asing, aku seperti orang bodoh yang mendadak genius" jawab Andirni tanpa menoleh.

"Ya itu benar, tapi...apa lo mau belajar mengingatnya?" tanya Diray lagi membuat Andirni menoleh.

"Jangan salah paham gue cuman mau...bantu aja, ya bantu aja" lanjut Diray.

"Sudah pernah ku lakukan, tapi semuanya tak berhasil" kata Andirni dan memalingkan wajahnya, Diray menelan salivanya dan menggaruk tengkuk yang tak gatal

"Oke, kalau lo gak mau jangan di paksakan" seru Diray hambar.

"Oh ya, ini alamat kedai gue. Kalau lo mau makan sesuatu yang pedas datang lah kami menjualnya" lanjut Diray dan memberikan secarik kertas nama

"Kedengarannya enak" puji Andirni dan mengambilnya.

"Yaudah kalau gitu gue pergi dulu" kata Diray dan di angguki oleh Andirni dengan ramah, Diray meninggalkannya dan menuju motornya lalu melaju meninggalkan area Campus rasanya sia-sia saja menunggu lama dan tidak di indahkan.

✦✦✦

Andirni menatap kertas nama yang baru saja di berikan oleh oleh cowok yang menurutnya aneh itu

"Kira-kira gimana masalalu ku?" tanya Andirni pada diri sendiri.

"Apa aku salah? Sebenarnya siapa mereka ini, tampaknya aku mengenalnya tapi aku tak bisa mengingatnya" gumam Andirni dan menghela nafas kasar

Lalu ia menyetop taxi yang lewat, dan ia segera masuk ke dalam taxi. Taxi pun melaju meninggalkan area Campus yang mulai sepi sepanjang jalan Andirni hanya memikirkan dan berusaha mengingat masalalu nya hal yang membuatnya yakin yaitu sebuah potret dirinya bersama seorang cowok yang mirip dengan cowok yang ia temui di Campus

"Sebenarnya siapa kau?" tanya Andirni menatap layar ponsel itu.

Beberap menit, taxi berhenti di sebuah tumah mewah ia segera membayar dan turun lalu memasuki rumah mewah itu

"Baru pulang jam segini?" tanya Evan yang sedang menonton tv.

"Iya banyak tugas di hari pertama" jawab Andirni dan memasuki kamarnya lalu mandi dan ganti baju. Setelah itu ia ikut bergabung bersama Evan di ruang tamu dan duduk di kursi singgle

"Kenapa? Ada yang lo pikirin?" tanya Evan memakan snack nya.

"Iya nih, aku penasaran mereka mengenalku tapi aku tidak mengenalnya" jawab Andirni sendu.

"Sudah berapa kali gue cerita lo gak inget apapun kan? Jadi percuma kalau lo minta gue cerita lagi" seru Evan dengan malas.

"Aku tak memintanya, tapi bagaimana caranya aku bisa mengingatnya?" tanya Andirni penasaran dan berharap.

The Cat Girl ✶Completed✶Where stories live. Discover now