(9) Semoga Besok adalah Hari yang Baik.

81 24 125
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: hidup

~Twin Secret~

Aku berlari secepat kilat, meniti anak tangga sampai napasku terasa sesak. Tujuanku hanya satu, yaitu Kelas Artis, tepatnya kelas 2.A.

Jika mengingat isi kotak ini lagi, rasanya sangat mengerikan. Pantas saja saat diguncang bunyinya cukup nyaring. Kotak ini berisi banyak benda, tetapi yang kuingat beberapa adalah: beberapa figur tokoh manga One Piece dan Boku No Hero Academia, wig warna kuning, hoodie, kaus, stiker, kipas tangan, dan pernak-pernik lain yang berbau Tohoshinki dan juga kedua manga itu.

Masalahnya, mempunyai hobi yang seperti itu adalah tabu di Tokyo High, khususnya Kelas Atlet. Persaingan di sini sangat ketat, hingga membagi waktu pada hobi yang tidak berguna akan dianggap tidak serius. Tentu saja tetap ada yang menggemari hal ini, tetapi mereka akan menyembunyikannya mati-matian. Obrolan ringan pun hanya karena mereka sesekali menonton dan bukan karena menggemari sampai gila-gilaan.

Dan aku baru saja tertangkap basah di depan sembilan belas orang yang menjadi saksi.

Yang membuat keringat dinginku mengalir adalah itu. Aku tidak peduli dengan gosip dari situs berita sekolah, karena yang menulis artikel juga memasukkan itu ke segmen gosip. Jadi, orang yang membaca punya pilihan untuk percaya atau tidak.

Masalahnya, ini berbeda.

Tidak ada yang kukenal baik di sekolah ini, dan yang mengenalku dengan baik juga tidak ada. Orang-orang jadi mudah percaya tentang berita apa pun yang berkaitan tentangku.

Jembatan Penghubung terasa lebih panjang, tetapi dalam waktu singkat aku sudah sampai di gedung megah ini. Pintu kelas 2.A sedikit terbuka, dan saat kuintip belum ada guru yang masuk. Saat aku melongokkan kepala, orang-orang di dalam terkejut. Dan tiba-tiba saja salah satu pengawal sudah mendorong bahuku.

"Ada perlu apa?" tanya pria berbadan kekar itu.

"Aku mencari Tachibana Kurumi-san," jawabku mencoba tenang.

Aku selalu dengar beberapa murid kelas ini membawa pengawal pribadi, tetapi aku tidak tahu mereka bahkan masuk ke dalam kelas. Aku mendengar desas-desus heboh dari dalam, lalu suara yang tak asing terdengar.

"Lho, Tora-kun?"

Pengawal tadi minggir dari pintu, dan sudah ada Tachibana yang berdiri. Sedangkan Kazuhiro di belakangnya melambai dengan senyum pada orang-orang di kelas, karena aku mendengar sorakan seperti, "Kazuhiro-sama! Berhati-hatilah!"

Rahangku mengeras. Orang-orang ini menganggapku apa, sih?

"Kita baru berpisah tadi, tetapi sudah kangen lagi, ya?" goda Tachibana sembari keluar dari kelas diikuti Kazuhiro di belakangnya.

Kazuhiro adalah yang pertama kali menyadari kotak yang ada di tanganku. "Oh, sudah datang, ya?" katanya santai.

Tachibana terpekik pelan. "Tora-kun, nanti saja berikan saat kami sudah pulang. Kenapa bawa ke sini sekarang?" Dia menggeleng-gelengkan kepala agak cemas. Seolah ini adalah sebuah kesalahan besar jika aku datang kemari.

Rasanya, otot-otot di tubuhku melemas. Ternyata benar, ini semua dari mereka, dan reaksi mereka hanya seperti itu?

"Tora-kun!" Tachibana berseru namaku ketika kubanting kotak itu ke lantai, membuat isinya terlompat keluar sebagian. Dia buru-buru berjongkok dan memungut yang tercecer.

Kazuhiro berang, "Hey, itu mahal, tahu?"

"Kalian pikir ini lucu!" bentakku membuat mereka terdiam. "Kalian sengaja mengirimku ini untuk menghancurkan reputasiku lagi? Karena kalian kirim ini ke kelas gabungan, aku tidak sengaja membuka ini di depan semuanya dan sekarang orang-orang berpikir kotak ini milikku!"

Twin SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang