(18) Entah Kenapa Rasanya Canggung.

50 24 48
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: kotak

~Twin Secret~

Hari ini langit tidak cerah.

Aku berjalan menuju sekolah setelah turun dari bus dengan wajah suram. Bagaimana tidak? Ibu memaksaku untuk mengambil bus, bahkan sampai mengantarku ke halte untuk memastikan aku tidak kabur. Aku tahu Ibu khawatir, tetapi ini agak berlebihan. Kalau saja Minami tidak perlu pergi sekolah dengan kereta, kudengar dia yang akan memastikanku sampai di sekolah tanpa melanggar larangan dokter.

Memangnya aku senakal itu?

Meskipun begitu, aku benar-benar merasa bersalah karena sudah membuat mereka khawatir. Tentu saja aku tidak menceritakan kejadian sebenarnya. Bisa-bisa Ibu menyuruhku pindah sekolah. Bahkan tentang sepatuku ....

Aku tidak berani bilang ke Ibu.

Kemarin, aku benar-benar sangat terpukul. Untung saja kesedihanku disalahartikan oleh Ibu dan Minami. Setelah semalaman berpikir, aku sudah lebih tenang. Kazuhiro benar, ini hanya sepatu. Ini bukan pertama kalinya hal yang sama terjadi padaku. Namun, entah kenapa kali ini rasanya lebih sakit.

Aku tidak akan terkejut jika mereka melakukan ini karena iri. Tapi, sekarang alasannya hanya karena aku berteman dengan Dream Couple? Uh, bahkan sekarang gusiku ngilu menyebut panggilan itu.

Beberapa orang melihatku berjalan memakai sandal cadangan UKS yang diberikan secara cuma-cuma oleh Dokter, dan Minami sudah membelikan sandal slip-on baru untuk kupakai sebagai pengganti sepatu dalam ruangan selama kakiku dalam masa penyembuhan.

Saat aku membuka loker untuk meletakkan sandal cadangan, aku iseng mengintip sepatu dalam ruangan dan sekali lagi menemukan tumpukan paku di dalam sepatuku, yang kali ini lebih banyak dari kemarin.

Bukankah kemarin sudah menghancurkan sepatuku? Masih belum puas? Aku tidak tahu apa harus tertawa atau menangis. Kututup loker dan berjalan menuju UKS dengan pelan. Ini pesan Dokter juga. Beliau ingin memastikan aku benar-benar pulih dengan efektif.

Keningku mengernyit di beberapa langkah. Kakiku sudah tidak terlalu sakit, tetapi rasa nyeri tetap terasa. Di UKS, Dokter memeriksa luka dan memberi pereda rasa nyeri. Hari itu bukan hanya aku pasien yang datang, jadi aku menghabiskan waktu cukup lama di UKS.

Saat aku sampai di kelas, hanya tersisa sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Aku mengembuskan napas pelan melihat sekotak susu pisang di atas meja dan Tojiro-kun yang melambai.

"Tojiro-kun, aku kan sudah bilang tidak perlu belikan susu lagi?"

Tojiro-kun tersenyum semringah. "Kami tadi ditratktir kapten! Dan aku diam-diam ambil dua. Hitung-hitung biar lukamu cepat sembuh." Dia mengacungkan jempol.

"Makasih." Sebenarnya, ditraktir seperti ini tidak buruk juga. Aku meletakkan tas di kursi dan duduk. Saat itulah aku menyadari ada sesuatu di dalam laci. Tubuhku langsung menjadi tegang. Setelah apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini, aku tidak mau lagi bersantai dan tidak berjaga-jaga.

Tojiro-kun sepertinya sedang tidak melihat, jadi aku pelan-pelan mengeluarkan sesuatu dari dalam laci yang ternyata adalah sebuah tas kertas berwarna biru muda polos. Meskipun terlihat seperti tas yang akan cocok Mayumi pegang, aku tidak akan tertipu.

Aku mengerjap melihat sebuah kotak berwarna hitam yang ada di dalam. Saat kulihat lagi, aku menemukan sebuah catatan kecil dengan tulisan tangan yang rapi. "Semangat!!!" Kira-kira begitulah tulisannya. Akan tetapi, selain itu tidak ada yang lain seperti nama pengirim. Aku juga tidak kenal tulisan tangan ini. Apa ini bukan jebakan?

Twin SecretWhere stories live. Discover now