(35) Itu Adalah Pertemuan Pertamaku dengan Tachibana Kurumi.

36 19 17
                                    

Kiyotaka Kazuhiro

Kata kunci: reinkarnasi

~Twin Secret~

Aku tidak akan pernah lupa pada apa pun yang pernah terjadi dalam hidupku. Bukan karena aku tidak mau melupakannya.

Aku tidak bisa.

"Atlet lari? Kazuhiro, jangan bercanda. Tidak ada yang ingin hidup sambil memeras keringat seperti orang menyedihkan begitu. Menjadi pewaris perusahaan dan duduk di ruangan sejuk lebih cocok untuk seorang Kiyotaka. Anggap saja pembicaraan ini tidak pernah terjadi."

Tapi, ini pertama kalinya aku punya sesuatu yang ingin kulakukan.

Tanganku meremas kertas surat rekomendasi dari sekolah dan melotot pada orang dewasa yang duduk di belakang meja. Dia Ayah. "Kenapa? Mewarisi perusahaan itu menyebalkan."

Ayah melebarkan mata, pasti terkejut karena ini kali pertama aku melawan. Ekspresinya menyeramkan, tetapi aku tetap teguh berdiri. 

"Apa kau bilang?"

"Mewarisi perusahaan itu menyebalkan. Membosankan."

Beberapa hari yang lalu, festival olahraga baru saja diselenggarakan. Karena aku hebat dalam semua olahraga, aku nyaris mengikuti semua cabang. Hari itu, ada cabang baru. Lari jarak pendek. Teman-teman langsung menunjukku untuk menjadi perwakilan kelas.

Hasilnya seperti yang banyak orang duga, aku juara satu. Kuriyama Sensei, guru olahraga kami yang kebetulan menjadi penghitung waktu, berkata bahwa aku punya potensi untuk ini.

"Apa Kiyotaka tertarik menjadi atlet lari?"

Sewaktu itu, aku menganggap Kuriyama Sensei aneh. "Sensei, aku akan jadi bos perusahaan." Ayah selalu bilang begitu. Tidak mungkin aku bisa menjadi atlet lari.

"Kenapa tidak? Kiyotaka punya bakat. Apa tidak mau mencoba?"

Mencoba? Memangnya aku boleh mencoba?

Karena penasaran, aku mulai mencari tahu tentang atlet lari. Mereka sangat keren, bahkan lebih keren dari bos perusahaan. Lihat badan yang terbentuk itu! Lihat tinggi yang menjulang itu! Bahkan kalau sangat sukses bisa jadi perwakilan negara sendiri. Aku bisa populer!

Aku segera mendatangi Kuriyama Sensei, meminta surat rekomendasi untuk ditunjukkan pada Ayah. Aku ingat, setiap ada sesuatu, Ayah pasti akan minta surat rekomendasi pada sekretaris. Jadi, kupikir akan sangat menakjbkan jika sekolah juga mengeluarkan surat rekomendasi untukku. Ayah tidak akan menolak, 'kan?

Selama ini, semuanya membosankan. Ayah bilang aku anak ajaib. 

Saat Ayah mendatangkan guru untuk mengajariku membaca, aku sudah lancar hanya dalam waktu satu minggu. Saat Ayah mendatangkan guru untuk mengajariku berhitung, aku juga tidak butuh waktu lebih dari dua minggu. Dan sekarang, saat Ayah menyuruhku untuk jadi juara kelas, nilai ulangan dan ujianku selalu sempurna.

Ayah akhirnya sadar, aku anak ajaib.

Aku tidak tahu kenapa disebut begitu, tetapi kenyataannya, aku memang tidak bisa melupakan sesuatu yang pernah aku baca dan aku pahami. Aku tidak bisa lupa dengan kejadian yang terjadi di depan mataku.

Kupikir ini hal yang bagus. Saat teman-teman bersusah payah belajar di rumah, aku bahkan sudah tidak betah berada di kelas saat materi yang sama dibahas kembali. Membosankan. Semuanya begitu mudah. Aku sudah ingat semuanya. Tetapi Ayah tetap ingin aku pergi sekolah.

Aku tidak pernah melanggar ucapan Ayah, karena aku selalu ingat ucapan Ayah. Ayah bilang, aku harus selalu hormat pada yang lebih tua. Aku lakukan. Ayah bilang, aku harus selalu ramah pada orang lain. Itu sangat gampang. Ayah juga mengingatkan untuk selalu memperlakukan perempuan dengan lembut. Gara-gara itu, semua perempuan di kelas memberiku cokelat pada hari valentine.

Twin SecretWhere stories live. Discover now