(25) Apa pun yang Terjadi, Ujian Besok Akan Kutaklukkan.

42 20 58
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: rahasia

~Twin Secret~

Bam!

"Ini adalah soal-soal ujian Kelas Atlet dari lima tahun ke belakang termasuk tahun ini. Kita perlu menganalisis bentuk soal yang sering muncul supaya sesi belajar kita yang satu minggu ini bisa lebih efektif."

Aku menatap ngeri tumpukan kertas setinggi sepuluh sentimeter yang baru saja dijatuhkan Kazuhiro ke atas meja. Wajah Kazuhiro tetap saja serius seperti biasa, dan Tachibana di sampingnya mengangguk-angguk setuju dengan senyum lebar.

Kami bertiga sekarang berada di perpustakaan. Sengaja memilih meja paling sudut dan sepi. Posisinnya, aku duduk sendiri sedangkan dua orang 'tutor'-ku berdiri di depan. Karena sekarang adalah jam pelajaran, suasana sangat sepi.

"Ini ...," Aku mengambil satu lembar soal paling atas dan kepalaku langsung berputar melihat deretan angka dan huruf, "mau diapakan?" Padahal baru kemarin aku bilang perihal ini pada mereka, tetapi hari ini Kazuhiro sudah dapat soal sebanyak ini?

Kazuhiro duduk di kursi lalu mengambil satu soal juga. "Hari ini kita akan mengelompokkan soal-soal ini menurut mata pelajaran dan tahun. Lalu seperti yang kubilang tadi, kita akan menganalisis soal yang sering muncul dengan menandai beberapa jenis soal yang sama. Lalu Tora akan memberi tahu soal apa yang sudah dikuasai, jadi kita akan fokus pada materi yang belum dipahami saja."

Aku terdiam. Baru kali ini Kazuhiro berbicara sepanjang ini. Dan Saat berbicara, tangannya tidak berhenti bergerak mengelompokkan soal. Apa keputusanku sudah tepat dengan menerima tawaran Kazuhiro?

"Aku bertugas merangkum jenis soal dan materi!" Tachibana, meskipun dengan suara halus nyaris berbisik, tetap terdengar melengking dan ceria. Dia mengeluarkan sebuah buku tebal dan pulpen, lalu duduk di samping Kazuhiro.

"Bantu kelompokkan dulu." Kazuhiro melirik Tachibana.

"Baik!"

"Tora jangan diam saja."

"O-oh! Tentu!"

Kazuhiro langsung membagi tiga tumpukan soal, lalu kami bertanggung jawab akan tumpukan masing-masing. Sebenarnya ada yang ingin kubilang pada mereka, tetapi karena kami sedang bekerja, aku tidak dapat kesempatan untuk mengatakannya.

Dalam waktu singkat, sudah ada lima tumpukan yang lebih tipis sesuai mata pelajaran. Kazuhiro menyisihkan soal bahasa Inggris ke kursi lain. "Bisa mengelompokkan jenis soal tidak?"

"Bagaimana caranya?" tanyaku mencoba tersenyum polos.

Kazuhiro memutar bola mata kesal. "Kita saja, Kurumi. Biar cepat."

Rasanya kesal sekali, tetapi memang sepertinya aku tidak bisa melakukan hal serumit itu. Teringat tentang apa yang harus kubilang, aku buru-buru menghentikan mereka sebelum tenggelam ke dalam pekerjaan masing-masing. Kazuhiro dan Tachibana bersamaan melihatku, tatapan Kazuhiro seperti bilang, "Apa? Cepat bilang!"

"Ujian perbaikannya ... tidak jadi minggu depan."

"Apa?" Kazuhiro sangat terkejut sampai-sampai dia langsung berdiri.

Aku meringsut ke sandaran kursi empuk, keringat dingin mendadak muncul. "Tadi pagi aku lihat papan pengumuman, dan ujian perbaikannya dimajukan jadi hari Sabtu."

"Kenapa tidak bilang dari tadi?!" Tachibana sampai perlu memegang tangan Kazuhiro yang seolah akan melemparkan kertas soal padaku. Astaga, kenapa Kazuhiro sangat marah?

Twin SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang