(33) Makan Siang Kali Ini, Terasa Sangat Sepi.

43 18 55
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: biskuit cokelat

~Twin Secret~

Setelah semalaman sibuk mengingat masa lalu, aku jadi semakin tidak ingin menyerah mempertemukan Kazuhiro dan Tachibana lagi. Aku tidak bisa membiarkan mereka seperti ini. Apalagi saat aku tahu dari Tachibana kalau Kazuhiro sudah memblokir nomornya.

Itu sama saja dengan memutus hubungan sungguhan!

Aku yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Tanpa mereka berdua, mungkin aku tidak bisa ada di titik ini. Kalau aku masih berpikiran sempit dengan berpikir bahwa teman itu tidak perlu, mungkin aku tidak tahu bagaimana rasanya merayakan hari ulang tahun bersama teman, mungkin aku tidak akan pernah datang ke karaoke, dan mungkin saja beasiswaku benar-benar sudah dicabut.

Hari ini hari Sabtu. Sebelum bel masuk berbunyi, aku memutuskan untuk pergi ke gedung Kelas Artis. Benar sekali! Aku masih punya rencana ketiga! Aku belum menyerah sama sekali!

Seperti biasa, Kelas Artis pada hari Sabtu cenderung sepi. Aku merasa lebih lega, kalau bisa aku tidak mau berpapasan dengan Uchibayashi Reika atau Azuma Chinami lagi. Sebenarnya aku sedikit gugup. Bagaimanapun juga, kejadian saat di perpustakaan kemarin sepertinya berakhir tidak baik.

Entah keberuntungan atau apa, pas sampai di depan kelas 2.A, Tachibana sedang berdiri di depan kelas sendirian. "Tachibana!" panggilku dengan suara agak pelan. Untungnya, dia langsung menoleh. Aku mematung saat melihatnya.

"Tora-kun? Ada apa?" tanya Tachibana menghampiri. Hari ini, gaya rambutnya manis sekali. Ada dua cepol di kepalanya, sedangkan sisa rambut panjangnya tergerai bergelombang. Beberapa bunga putih kecil menghiasi cepolnya di sebelah kenan. Aura imutnya makin kuat saja. "Tora-kun!"

"Ah! Iya!" Rasanya wajahku memanas ketika melihat wajah sebal Tachibana. Apa aku baru saja terpesona? Jangan-jangan karena sudah jarang bertemu, aku jadi gampang pangling.

"Ada apa?" Tachibana bertanya sekali lagi. Dia mengernyit, sepertinya tidak sabar.

Akhirnya, aku kembali sadar niat awalku ke sini. Tak lain dan tak bukan adalah melancarkan rencana ketiga! "Hari ini Sabtu, jadi pulang cepat. Bagaimana kalau pulang sama-sama? Mayumi kangen sama kalian berdua."

Aku sengaja bawa-bawa nama Mayumi, tetapi aku tidak sepenuhnya berbohong. Biasanya, hampir tiap malam Mayumi akan bermain dengan ponselku dan membalas beberapa pesan di grup obrolan. Tapi, semenjak pertunangan mereka batal, kegiatan itu sudah tidak ada lagi.

Ekspresi Tachibana berubah suram. "Maaf ya Tora-kun. Tidak bisa." Tachibana menggeleng penuh sesal. "Sampaikan maafku pada Mayu-chan," tambahnya.

"Kenapa? Apa karena ada Kazuhiro?"

Tachibana tertegun, lalu buru-buru menggeleng. "Bukan karena itu, maksudku, bukan hanya itu."

"Tachibana, yang terjadi sekarang kan hanya pertunangan kalian batal. Kenapa sampai pertemanan kita juga terganggu. Sudah lama sekali kita tidak pulang sama-sama dan mampir ke rumahku, 'kan? Apa sekali saja tidak bisa?"

"Tora, kupikir aku sudah beritahu tentang ini. Apa Tora masih tidak mengerti?" Entah sejak kapan, ternyata Kazuhiro sudah ada di belakangku. Ekspresinya terlihat kesal, meskipun wajahnya cenderung tenang. "Jangan terlalu ikut campur masalah kami."

Kali ini, aku yang tertegun. Ikut campur? Aku ikut campur?

"Tapi aku hanya ingin hubungan kalian kembali membaik."

Kazuhiro menggeleng. "Sudah kubilang, ini urusan kami. Sebaiknya Tora tidak usah ikut campur."

Tatapanku berpindah pada Tachibana yang buru-buru pamit kembali ke dalam kelas. Dia tidak melihatku sama sekali, hanya menunduk. Kazuhiro, tanpa berbicara apa pun lagi, berjalan melewatiku ke dalam kelasnya.

Twin SecretWhere stories live. Discover now